Teknologi.id - Bitcoin, Mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami kemerosotan nilai yang signifikan dalam 14 bulan terakhir. Para penambang maupun investor Bitcoin pun serentak melakukan aksi sell-off atau jual besar-besaran.
Analis mata uang digital menghubungkan aksi sell-off ini dengan turunnya harga Bitcoin di bawah US$6.000 per koin. Ketika harga sudah menyentuh level tersebut maka investor memilih melepas ketimbang menampung Bitcoin di harga murah.
Akhir tahun lalu, Bitcoin menghebohkan dunia saat nilainya hampir menyentuh USD 20 ribu. Sayangnya, setelah mencapai titik tertingginya itu, mata uang virtual tersebut gagal mempertahankan nilainya dan terus merosot hingga hari ini.
Bahkan, kini nilainya hanya sekitar 25% dari rekornya saat itu. Berdasarkan data dari Coindesk, 1 BTC (satuan Bitcoin) 'hanya' berada di kisaran USD 4.500, atau sekitar Rp 65 juta. Update terbaru hingga Rabu (21/11) bahkan 1 BTC sudah menyentuh Rp 64.554.051,00.
Selain itu, nilai Bitcoin saat ini jadi yang terendah selama lebih dari setahun terakhir. Awal Oktober 2017 adalah saat terakhir nilai Bitcoin menyentuh kisaran angka tersebut. Pada saat itu, cryptocurrency terpopuler itu sedang berada di tren positif, dan nilainya terus menanjak.
Kejatuhan nilai Bitcoin dikarenakan Otoritas bursa AS mengumumkan denda perdata pertamanya terhadap pendiri mata uang digital pada Jumat (16/11/2018) sebagai bentuk tindakan tegas regulator akan aksi pelanggaran dan penipuan langsung dalam industri mata uang digital yang sedang berkembang.
Penyebab lainnya adalah pernyataan anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa, Benoit Coeure di Bank for International Settlements di Basel yang mengeluarkan pernyataan keras soal Bitcoin.
"Bitcoin adalah ide yang sangat pintar. Sayangnya, tidak semua ide pintar adalah ide yang bagus," kata Benoit Coeure Kamis. "Bitcoin adalah bibit jahat dari krisis keuangan."
Dengan tren negatif yang dialaminya saat ini, apakah anjloknya harga Bitcoin jadi pertanda nilainya terus menurun sampai titik paling rendah? Menarik kita nantikan kelanjutannya.
(DWK)
Tinggalkan Komentar