Google, Apple, dan Amazon Menghadapi Keluhan Data

Hanannisa Fitrianindita . January 22, 2019
Teknologi.id - Plaform hiburan raksasa termasuk Amazon, Apple, Google, Netflix dan Spotify dituduh melanggar peraturan data EU. General Data Protection Regulation (GDPR) mengatakan bahwa pelanggan EU memiliki hak untuk mengakses salinan data pribadi yang dimiliki perusahaan tentang mereka. Namun, grup privasi noyb mengatakan pihaknya menemukan bahwa sebagian besar perusahaan streaming besar tidak sepenuhnya mematuhi. Ini telah dijajukan sebagai keluhan resmi, yang jika ditegakkan dapat menghasilkan denda besar.

Baca juga: Google Chrome Segera Rilis Fitur Pemblokiran Iklan yang Mengganggu

Apa Masalahnya?

GDPR mulai berlaku pada Mei 2018 dan memberi pelanggan EU hak untuk meminta salinan data pribadi mereka dari perusahaan. Data itu harus mudah dipahami dan juga harus disajikan dalam format yang dapat dibaca mesin. Sehingga, pelanggan dapat mentransfer semua data mereka ke pesaing misalnya. Ketika GDPR mulai berlaku, banyak nama besar di bidang teknologi termasuk Amazon, Apple, Google dan Spotify membuat perubahan untuk memungkinkan pelanggan mengunduh salinan data mereka.

Baca juga: CEO Amazon Jeff Bezos Bercerai dengan Istri Setelah 25 Tahun Pernikahan

Tetapi grup kampanye privasi noyb, yang semboyannya adalah "Privasi saya bukan urusan Anda", mengatakan menemukan banyaknya platform layanan besar yang tidak melakukan kepatuhan terhadap hukum.

Apa yang Mereka Temukan?

Individu yang bekerja dengan noyb meminta salinan data mereka dari beberapa layanan streaming film dan musik. Mereka menemukan Amazon, Apple, Spotify, dan Youtube Google yang memungkinkan orang mengunduh salinan informasi pribadi mereka dengan cepat. Tetapi noyb mengatakan bahwa hanya beberapa data yang "dapat dipahami", dengan beberapa bagian disediakan dalam format yang tidak dipahami orang orang. GDPR membutuhkan data agar dapat dibaca dengan mesin dan mudah dipahami pelanggan. Keempat raksasa streaming juga gagal memberikan informasi tambahan yang menjadi hak orang, seperti daftar perusahaan lain yang datanya dibagikan. Netflix menyediakan data yang diminta dalam format yang mudah dimengerti, tetapi tidak menyediakan semua informasi tambahan dan membutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk membalas.

Baca juga: Langgar Peraturan, BI Minta GoPay Hentikan Pembayaran dengan Kode QR

Soundcloud dan layanan streaming berbasis di Inggris Dazn tidak menjawab permintaan informasi sama sekali. Aktivis privasi Max Schrems, direktur noyb mengatakan : "Dalam kebanyakan kasus, pengguna hanya mendapatkan data mentah, tidak ada informasi tentang dengan siapa data ini dibagikan. "Ini mengarah pada pelanggaran struktural hak-hak pengguna, karena sistem ini dibangun untuk menahan informasi yang relevan." (HF)
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar