1. Isu Tsunami di Tapanuli Sumatera Utara
Tanggal 10 Januari 2019 pukul 02:30 WIB beredar luas pesan berantai yang isinya menyebutkan bahwa wilayah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara akan diterjang gelombang tsunami. Hal ini sontak membuat sebagian warga yang menetap di wilayah tersebut panik dan berbondong-bondong mengungsi ke tempat-tempat yang dinilai aman. Beredarnya isu potensi gelombang tsunami menimbulkan banyak pertanyaan dari warganet soal kebenaran kabar ini kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun resminya @infoBMKG. BMKG segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik dari sensor terdekat pasca beredarnya isu tersebut. Adapun hasil rekaman data menunjukkan, tidak ada aktivitas kegempaan di wilayah Tapanuli dan sekitarnya. Pengamatan juga dilakukan di stasiun pasang surut (tide gauge) yang berada di Sumatera Utara, yaitu di Sibolga, Gunung Sitoli, Lahewa, Teluk Dalam, Pulau Tello, dan Tanabala. Hasilnya juga tidak terlihat adanya perubahan gelombang air laut yang signifikan, yang terjadi hanya gejala normal pasang surut harian. Pengamatan lapangan oleh BMKG Pinangsori, Sibolga, dan BMKG Gunung Sitoli, Nias, juga tidak menemukan adanya gejala tsunami. Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan langsung di lapangan, BMKG menyimpulkan bahwa informasi tsunami di Tapanuli Tengah merupakan kabar palsu atau hoaks. BMKG mengimbau agar masyarakat tidak mempercayai isu-isu tentang tsunami dan kembali melakukan kegiatan seperti biasa.2. Kapal Tenggelam di Danau Toba
Sebuah video beredar di media sosial sejak hari Senin (14/1/2019) soal kabar yang sebut adanya kapal penyeberangan dari Tiga Ras ke Simanindo dengan 183 penumpang dan 40 sepeda motor tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara. Faktanya pihak Pelabuhan Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara membantah adanya kapal penyeberangan dari Pelabuhan Tiga Ras-Simanindo tenggelam di perairan Danau Toba. Adapun video yang dimaksud bukanlah kejadian tenggelamnya kapal Feri di Danau Toba, video tersebut sudah pernah diunggah oleh Channel Tribun Jogja Official pada 4 Maret 2016 yang dalam keteranganya disebutkan sebagai Kapal Revalia 2 yang tenggelam di Selat Bali.3. Ustaz Arifin Ilham Berobat ke Malaysia Naik Jet Pribadi Prabowo
Ustad Arifin Ilham, yang sempat dikabarkan meninggal dunia namun terbukti merupakan kabar bohong (hoaks), dirujuk ke Penang, Malaysia untuk menjalani perawatan intensif atas penyakit kanker nasofaring dan getah bening stadium 4A yang dialaminya. Ustad Arifin Ilham diberangkatkan dengan menggunakan jet pribadi yang dipinjamkan oleh sahabat. Hal ini dikonfirmasi lagi oleh Ustadz Yusuf Mansur melalui akun Instagramnya.Baca juga: Pencipta Twitter Akui Belum Temukan Cara Basmi Hoaks dan Hate Speech
Beredar kabar di media sosial (Facebook) yang menyatakan bahwa jet yang ditumpangi Ustad Arifin adalah milik calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Faktanya adalah berita tersebut tidak benar. Jet pribadi yang digunakan Ustadz Arifin Ilham adalah milik PT Elang Lintas Indonesia atau Elang Indonesia. Elang Indonesia merupakan perusahaan penyewaan pesawat jet pribadi dan ambulans udara. Perusahaan ini berkantor di Ruko Dynasty Walk block 29C/1, Jalur Sutera, Alam Sutera, Tangerang, Indonesia.4. Gerakan Putihkan Solo
Pada tanggal 13 Januari 2019 telah diselenggarakannya sebuah acara keagamaan (tabligh) di Solo, Jawa Tengah. Pasca kegiatan tersebut beredar dua postingan foto di akun sosial media Facebook yang dipublikasikan oleh akun palsu atas nama Salahudin Uno Al Ayubbi dengan menyertakan narasi "Lagi heboh hari ini #putihkansolo. Periode merusak akan berakhir... Rezim the end " Jika dicermati, postingan tersebut tidak sesuai dengan konteks foto yang sebenarnya. Berdasarkan narasi postingan terindikasi dibuat pemilik akun untuk memelintir atau membangun asumsi masyarakat, apalagi sekarang merupakan tahun politik. Kedua gambar merupakan foto lama, diambil dari beberapa artikel yang telah dipublikasi pada tanggal 4 November 2016 dan 2 Desember 2016 terkait unjuk rasa ribuan massa terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, atas dugaan penistaan agama.5. Ijazah SMA Jokowi Palsu
Isu ijazah SMA palsu capres Joko Widodo kembali ramai diperbincangkan. Banyak yang menilai, ijazah SMA Negeri 6 yang dimiliki Presiden Jokowi adalah palsu, mengingat sekolah tersebut baru berdiri pada Tahun 1985. Sedangkan Jokowi diketahui lulus pada pada Tahun 1980. Dan akun Twitter dengan nama Albert Panjaitan membuat tweet yang menyatakan "Baru masuk dari tim investigasi di lapangan 1. Confirmed ijazah SMA Jokowi palsu 2. Oknum2 elit Cina Katolik Radikal (CSIS) berada di balik pemalsuan ijazah Jokowi. Faktanya Hal tersebut tidak benar karena sekolah SMA Negeri 6 Solo dulunya bernama SMPP berdiri pada 26 November 1975 dan Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Solo, Agung Wijayanto menjelaskan bahwa ijazah Jokowi merupakan ijazah asli. Dan dia benar merupakan lulusan dari SMA Negeri 6 Solo.6. BJ Habibie; "Bila akalnya sehat pasti pilih Prabowo"
Beredar sebuah kutipan dari BJ Habibie di media sosial, antara lain Facebook, yang menyatakan bahwa lawan berat Prabowo (Capres nomor urut 2) bukan Jokowi. Kutipan tersebut menggambarkan bagaimana BJ Habibie sangat memahami sosok Prabowo dan mengklaim lawan terberat paslon no urut 2 tersebut adalah berita hoaks dan fitnah yang sengaja disebarkan oleh kelompok-kelompok cyber bayaran. Dijelaskan pula jika pernyataan tersebut disampaikan BJ Habibie ke CNN dalam sebuah wawancara yang bertajuk "Setelah 20 tahun Reformasi" Kutipan itu juga emasukan pernyataan BJ Habibie yang menyatakan bahwa semakin cerdas rakyat dan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, bila akalnya sehat pasti pilih Prabowo.Baca juga: WhatsApp Gold, Pesan Berisikan Virus Kembali Muncul di WhatsApp
The Habibie Center (THC), organisasi bentukan Presiden Ke-3 RI BJ Habibie, mengeluarkan klarifikasi atas beredarnya kabar di medsos itu. The Habibie Center menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak benar atau hoaks. Habibie sebagai negarawan akan senantiasa mendukung upaya demokratisasi dan pemenuhan HAM di Indonesia," tulis THC di akun Twitter dan Instagram seperti dikutip pada Rabu (26/9)7. Rezim Jokowi Anti islam
Belakangan ramai beredar di media sosial video yang merekam aksi jamaah Tablig akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Solo Raya terhadap sekelompok polisi yang bertugas menjaga keamanan. Dalam video tersebut tampak jamaah protes karena merasa dihalangi untuk mengikuti acara tersebut. Pada unggahan juga disertai berbagai narasi provokatif yang mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah bukti bahwa rezim Jokowi benar anti Islam.
Faktanya acara tersebut berlangsung lancar. Memang terdapat adanya pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Wakapolresta Surakarta, AKBP Andy Rifai, menjelaskan bahwa penyekatan di batas kota dilakukan karena acara tersebut ilegal.
Tinggalkan Komentar