Baru-baru ini, pihak pengelola Bandara Changi yang terletak di Singapura mengeluarkan kebijakan tentang penggunaan kacamata augmented reality (AR) untuk petugas di bandara.
Kacamata ini dirancang oleh perusahaan desain Vuzix dan AR Eon Reality untuk membantu memberikan instruksi kepada staf yang bertugas mengontrol muatan pesawat.
Dengan memindai kode QR virtual yang ada pada bagasi dan muatan, petugas dapat langsung melihat rincian berat muatan, memesan tempat untuk muatan, dan lokasi penempatan muatan di pesawat.
Adanya kamera yang terpasang pada kacamata juga membantu petugas pusat kontrol agar dapat memantau proses pemuatan secara real-time. Menurut Singapore Airport Terminal Services (SATS) selaku pihak pengelola bandara, dengan adanya penggunaan kacamata AR bisa mempersingkat waktu pemuatan bagasi.
“Teknologi baru ini dapat mengurangi waktu muat dari satu jam menjadi hanya 45 menit sehingga waktu tunggu penumpang di bandara menjadi lebih singkat. Saat ini kami memiliki tantangan terhadap informasi real time yang terbatas, karena hanya menggunakan walkie talkie. Pada waktu tertentu, suara pada alat tersebut kadang bermasalah sehingga sulit didengar,” ujar Kelvin Chin, Wakil Presiden Proyek di SATS seperti yang dikutip dari Reader’s Digest.
Bandara Changi memang sudah ditetapkan sebagai bandara terbaik di dunia. Bandara yang terletak di Singapura itu terus melakukan pengembangan guna meningkatkan pelayanannya kepada penumpang yang akan bepergian dengan pesawat.
Sumber: Okezone.com
Tinggalkan Komentar