Alasan Hacker Menggunakan Telegram untuk Membagikan Aktivitasnya

Aji Reza Mahendra . September 13, 2022

Foto: Telegram

Teknologi.id - Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa hacker menggunakan Telegram untuk membagikan kegiatan atau hasil retasannya? Mengapa tidak WhatsApp saja atau aplikasi lainnya?

Mereka, para hacker, pasti punya alasan tersendiri terhadap aplikasi apa yang hendak mereka gunakan untuk membagikan aktivitas mereka. Salah satu aplikasi tersebut yaitu Telegram.

Telegram pertama kali diciptakan pada tahun 2013 tepatnya bukan Agustus. Telegram diciptakan di Rusia oleh dua bersaudara yaitu Nikolai dan Pavel Durov. 

Telegram menyatakan bahwa tujuan akhirnya adalah bukan profit namun termasuk juga organisasi non-profit. Telegram juga sempat berpindah-pindah kantor dan berdasarkan informasi media yang terakhir Telegram mempunyai karyawan di Saints Petersburg sedangkan tim intinya berada di Dubai per 2017.

Telegram dikenal dengan kebijakan kemanan dan enkripsinya. Karena Telegram juga organisasi non-profit, maka Telegram tidak punya alasan untuk membagikan bahkan menkomersialkan data penggunanya.

Baca juga: Bot Telegram ini Bisa Ambil Data Milikmu, ini Cara Ceknya

Hal ini lah yang diincar para peretas atau hacker. Selain membagikan kegiatan mereka di forum-forum yang ada di internet, beberapa dari mereka seperti Bjorka, membagikan kegiatan mereka di kanal Telegram.

Bukan hanya untuk membagikan kegiatan, mereka juga menggunakan Telegram sebagai saluran komunikasi sesama hacker atau calon pembeli penjualan database yang diposting di forum-forum. 

Di Telegram para hacker membahas taktik, teknik dan prosedur (TTP) untuk melancarkan serangan, kerentanan baru yang muncul di situs zero-days, peristiwa dan berita keamanan dunia maya penting dan banyak topik lain yang harus diperbarui di sektor kejahatan.

Dikutip dari SOCRadar, (13/9/2022), SOCRadar melakukan pelacakan dan memantau grup Telegram yang digunakan oleh peretas dan mendeteksi kebocoran yang dialami organisasi.

Peneliti melihat bahwa kanal peretas di Telegram melampaui syarat penggunaan yang seharusnya karena melakukan aktivitas kejahatan.

Baca juga: Deretan Bot Kencan Telegram Terbaik untuk Temukan Pasangan

Selain alasan di atas, para hacker berkumpul di Telegram juga karena bot yang disediakan aplikasi asal Rusia itu menawarkan peretas berbagai kemungkinan dalam melancarkan tugas berbahaya.

Misalnya dengan bantuan Artificial Intelligence, beberapa bot melakukan serangan rekayasa sosial yang canggih dengan meniru bank dan perusahaan tertentu untuk mencuri dan mendapatkan kode OTP ataupun SMS dari korbannya.

Salah satu bot telegram yang terkenal mengklaim tingkat keberhasilannya hingga 98 persen pada serangan OTP mereka. Selain itu, fitur lain yang dimanfaatkan para hacker di Telegram adalah People Nearby atau Orang di Sekitar.

Peretas menyalahgunakan fitur ini dengan memalsukan geolokasi dan mengakses lokasi yang tepat dari orang yang tidak bersalah.

Setiap informasi menjadi penting di sektor kejahatan dunia maya sehingga kelemahan keamanan ini memberikan keunggulan bagi pelaku ancaman dalam mencapai niat mereka.

(arm)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar