Jangan Termakan Sama Mitos-mitos Bisnis Ini Ya!

Onstock Indonesia . May 28, 2021

Foto: AeroLeads


Seperti hal-hal lainnya, dunia bisnis adalah dunia yang penuh dengan ketidakpastian. Setiap proses, tindakan, dan keputusan dapat berujung pada hasil yang berbeda-beda pula. Setiap prinsip yang diusung setiap pebisnis juga berbeda-beda, tergantung dari cara pandang dan perspektif si pebisnis.


Ada begitu banyak prinsip, konsep, dan pemikiran dalam dunia bisnis dan wirausaha yang umum dipahami dan diusung oleh banyak pebisnis. Sayangnya, tak semua dari prinsip dan konsep itu sepenuhnya benar. Agar ke depannya kamu bisa menjalankan bisnis dengan lebih baik, ada baiknya kamu pertimbangkan ulang seluruh prinsip dan konsep bisnis di bawah ini yang bisa dianggap sebagai mitos!


1. Ide Brilian = Bisnis Brilian

Sebagian besar orang masih menganggap bahwa sebuah bisnis yang kokoh dan hebat selalu dimulai dari ide yang unik, nyeleneh, dan beda dari yang lain. Sejatinya, nggak ada yang salah loh dari anggapan seperti ini. Namun, ide yang brilian untuk membangun bisnis hanyalah kulit terluar dari proses tersebut. Tanpa eksekusi yang memadai dan dukungan kemampuan dan finansial yang mencukupi, sebuah ide, sebrilian dan seunik apapun, hanya akan menjadi sebuah ide, tanpa ada bentuk nyatanya. 


Semua kembali lagi tergantung bagaimana kamu sebagai calon pebisnis dalam mengeksekusi, mewujudkan, menopang, hingga mengembangkan bisnismu ke depannya. Lebih baik punya ide yang nggak terlalu wah, namun solid dan baik dalam hal eksekusi. Jika dua-duanya sama baiknya, maka jelas akan lebih baik lagi.


2. Harga Murah Itu Solusi Terbaik

Siapa sih yang nggak tertarik sama produk-produk dengan harga terjangkau? Apalagi, produk tersebut tergolong produk yang dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari. Sudah jelas, produk seperti itu berpotensi diborong oleh orang-orang dan laku keras. 


Tapi, kalau kamu membangun bisnis dan menggunakan harga yang murah sebagai satu-satunya senjata untuk berbisnis dan bersaing, kamu harus mulai menganalisa dan mempertimbangkan kekuatan bisnismu. Kok begitu? Sebab harga murah bisa dilakukan oleh semua bisnis untuk produknya. Lalu, kalau semua bisnis menerapkan strategi harga murah, apa yang membedakan satu produk dengan produk lainnya selain harga?


3. Harus Aktif di Semua Media Sosial

Media sosial adalah pintu dan jembatan - menghubungkan satu sama lain dan menjangkau orang-orang yang ada di luar jangkauan fisik kamu. Di era seperti sekarang ini, lahir beragam media sosial dengan fitur dan keunggulan yang beragam rupa, dengan sistem yang juga berbeda-beda. Banyak bisnis pun mulai merambah dan menggunakan seluruh media sosial yang tersedia untuk menjangkau calon pelanggan dan memperkenalkan bisnismu ke banyak orang. 


Namun, menggunakan beragam media sosial bisa jadi pedang bermata dua. Di satu sisi, hal ini memungkinkanmu untuk menjangkau lebih banyak orang dan membuat bisnismu lebih dikenal. Namun, di sisi lain, kamu dapat menjadi kewalahan dan kelelahan hingga kehilangan fokus dalam mengelola seluruhnya. Ada baiknya, kamu fokus untuk melakukan branding dan pemasaran di satu media sosial yang kamu rasa paling tepat untuk menemukan target pelanggan yang kamu inginkan. Dengan begitu, semua proses pemasaran jadi lebih terarah dan fokus serta kamu jadi nggak perlu lagi untuk kewalahan mengelola media sosial.


4. Pebisnis adalah Orang yang Mengambil Risiko

Risiko adalah hal yang pasti ada di dalam seluruh aspek kehidupan, terutama bisnis. Jika kamu memilih antara dua pilihan, risiko yang kamu miliki adalah kehilangan salah satunya. Mengambil risiko memang menjadi bagian dari bisnis, tapi mengambil risiko bukan berarti hanya sekadar menggunakan nyali besar dan keberanian tinggi. Kalau hanya dengan nyali dan keberanian, hal itu lebih tepat disebut sebagai berjudi. Proses pengambilan risiko baiknya harus penuh pertimbangan matang, analisa, dan pengamatan yang teliti. Oleh karenanya, pernyataan di atas seharusnya diubah menjadi : “Pebisnis adalah orang yang mengambil risiko yang dihitung matang-matang.”


5. Pebisnis itu Orang Sibuk

Mengelola bisnis sendiri, apalagi membangunnya dari nol, seringkali dibayangkan sebagai pekerjaan yang membuat kamu nggak punya waktu luang. Padahal, kenyataannya nggak begitu, loh! Sebagai seseorang yang punya kendali atas bisnisnya sendiri, kamu masih punya kendali atas waktu luang kamu sendiri. Kamu masih dapat memprioritaskan waktu luang bersama dirimu sendiri dan keluargamu di samping pekerjaanmu dalam mengelola bisnismu. Dari sini, ada keseimbangan antara waktu kerja dan luang kamu. Jadi, kamu nggak akan lagi merasa stress atau tertekan akibat minimnya waktu luang atau istirahat!


Nggak semua prinsip atau konsep dalam bisnis benar 100%. Kamu perlu menganalisa dan mempertimbangkan ulang lagi apa yang kamu dengar dan pelajari. Hanya dengan begitu, kamu bisa terus berkembang dan menjadi individu yang lebih baik dan solid dalam berbisnis.

author0
teknologi id bookmark icon
author

Onstock Indonesia

Onstock Indonesia

Tinggalkan Komentar

0 Komentar