Vladimir Putin Tawarkan Proyek Industri Nuklir di Indonesia

Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Teknologi.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kremlin, Moskow pada Kamis (30/6) tempo hari. 

Kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia bermaksud membawa misi perdamaian dan kemanusiaan terkait krisis Ukraina yang memberikan dampak besar bagi masyarakat Internasional. 

Saat kunjungan berlangsung, Putin menyampaikan keinginannya untuk membantu mengembangkan industri nuklir di Indonesia. Dilansir dari situs resmi kepresidenan Rusia, melalui pidatonya pada konferensi pers, Putin yakin bahwa pengalaman Rusia di bidang nuklir dapat membantu pengembangan proyek industri nuklir di Indonesia. 

Baca juga: Dianggap Berbahaya, AS Minta Apple dan Google Hapus TikTok!

Pada awal pidatonya, Putin menjelaskan bahwa pihaknya senang menyambut kedatangan dari Presiden Jokowi. Kemudian Putin menyebut bahwa negaranya sudah lama membantu indonesia bahkan saat Indonesia masih baru merdeka. Dia menyatakan kerja sama antara Indonesia dan Rusia bersifat saling menguntungkan. 

"Pembicaraan hari ini dengan Bapak Joko Widodo digelar dalam suasana pembicaraan bisnis dan cukup substantif," kata Putin.

Selanjutnya Putin juga menjelaskan bahwa hubungan dagang antara Rusia dan Indonesia sangat berekembang dan baik. Bahkan tahun kemarin, hubungan dagang bilateral tumbuh 40% dan naik lebih dari 65% dalam lima bulan pertama di tahun ini. 

Foto: Dokumentasi staf kepresidenan Indonesia

Putin menambahkan hubungan perdagangan ini akan terus ditingkatkan. Lalu Putin mulai menawarkan kerjasama untuk mengembangkan proyek industri nuklir di Indonesia.

Putin menjelaskan bahwa Rusia memiliki pengalaman yang tidak dapat diragukan lagi dalam bidang nuklir dan tertarik untuk mengembangkannya di Indonesia. Dia juga menyebutkan beberapa nama perusahaan Rusia yang bergerak pada bidang ini. 

Baca juga: Bersihin iPhone Kamu yang Lemot dengan Cara Ini!

"Kami memiliki banyak perusahaan nuklir dan beberapa dari mereka menunjukan minat dalam mengembangkan tenaga nuklir nasional," ujar Putin.

"Dengan pengalaman unik, kompetensi, dan teknologi yang tak tertandingi, Rosatom State Corporation bersedia mengambil bagian dalam proyek bersama," kata Putin.

"Termasuk proyek yang terkait dengan penggunaan non-energi teknologi nuklir, misalnya, di bidang kedokteran dan pertanian," imbuhnya.

(kssa)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar