Teknologi Buatan Korsel Ini Jadi Andalan STY untuk Pantau Performa Timnas Indonesia

Firyal Tiara Nuraisy . April 29, 2024

Foto : CNN Indonesia

Teknologi.idKemajuan teknologi turut memainkan peranan penting dalam kesuksesan Timnas Indonesia saat ini. Teknologi telah diterapkan di berbagai aspek untuk memberi kemudahan bagi para pemain timnas, seperti penggunaan rompi EPTS yang bertujuan untuk melacak serta memantau performa pemain dengan praktis.

Rompi EPTS (Electronic Performance and Tracking Systems) merupakan sebuah teknologi berupa sistem pelacakan kinerja elektronik yang berbasis kamera yang dapat mengumpulkan data-data terkait pemain di lapangan. Teknologi yang ditujukan untuk pesepakbola ini telah dilengkapi dengan GPS untuk mengukur jarak lari atlet, akselerasi, keseimbangan, beban, parameter fisiologis, dan detak jantung. Melalui data tersebut, pelatih dapat menganalisis di bidang mana pemain banyak bergerak dengan pergerakan tanpa bola maupun dengan bola.

Rompi EPTS merupakan teknologi buatan perusahaan sains di bidang sepak bola asal Korea Selatan yang bernama Fitogether. Rompi ini telah hadir sejak beberapa tahun lalu dan digunakan oleh para pemain Timnas Indonesia sebagai pakaian tambahan berwarna hitam dan bertuliskan Fitogether pada bagian depan maupun belakang rompi. Shin Tae-yong telah menerapkan penggunaan rompi ini di semua kelompok umur Timnas Indonesia yang dipimpinnya

Teknologi milik Fitogether ini dianggap mampu dalam mengevaluasi fisik para pemain Timnas Indonesia secara individu. Fitogether menjadi perusahaan teknologi yang telah diakui oleh FIFA sejak 2019 lalu dan mendapat peringkat tertinggi dalam Program Kualitas FIFA untuk sistem pelacakan kinerja elektronik terakhir.

Baca juga: China Ciptakan Baterai yang Bisa Diiisi Ulang dalam Tubuh Manusia

Fitogether telah sukses menjalin kemitraan dengan lebih dari 250 tim sepak bola di 40 negara. Perusahaan tersebut juga diketahui telah bekerja sama dengan PT Liga baru Indonesia (LIB) sejak 2021 lalu. Melalui kerja sama tersebut, di tahun 2023 setidaknya sebanyak 20 klub bola Indonesia telah menggunakan rompit tersebut, termasuk Persija, Persis, Dewa United, dll.

Lebih dari itu, Fitogether juga telah berhasil bermitra dengan Thompson Rivers University, sebuah universitas di Kanada. Kemitraan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi pemain klub sepak bola pria Wolfpack.  Pelatih kepala sepakbola pria WolfPack, John Antulov, mengatakan bahwa kemitraan tersebut menjadi yang pertama kalinya untuk bidang olahraga universitas di negara tersebut.

Teknologi canggih tersebut juga telah digunakan oleh Timnas Korea Selatan pada ajang Piala Dunia tahun 2018 lalu yang pada saat itu dilatih oleh Shin Tae-yong.

Baca juga berita dan artikel yang lain di Google News

(ftn)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar