Krisis Pasokan RAM Ancam Harga Komponen Gaming Global

Wildan Nur Alif Kurniawan . November 28, 2025


Foto: MikroTIk

Teknologi.id – Industri Personal Computer (PC) dan gaming global kini menghadapi tantangan finansial yang belum pernah terjadi sebelumnya. Komponen vital seperti RAM (DRAM) dan SSD (NAND) mengalami lonjakan harga yang eksplosif. Kenaikan harga ini bukan dipicu oleh gamer atau crypto mining, melainkan oleh kebutuhan tak terpuaskan dari sektor yang paling dominan saat ini: Kecerdasan Buatan (AI).

Para analis industri dan retailer melaporkan bahwa harga komponen memori telah meroket hingga lebih dari 100% dalam beberapa bulan terakhir. Situasi ini, yang diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2026, menunjukkan bahwa ambisi untuk membangun AI Generatif raksasa kini secara langsung membebani anggaran para pengguna PC gaming di seluruh dunia.

Data Center AI: Mesin Pemicu Kelangkaan Global

Masalah utamanya adalah skala investasi dalam infrastruktur AI. Perusahaan-perusahaan teknologi besar menghabiskan triliunan dolar untuk membangun data center yang dapat melatih model-model AI canggih. Server ini membutuhkan memori dalam volume yang sangat besar, khususnya dua jenis utama:

  1. High Bandwidth Memory (HBM): Memori paling canggih yang dipasang dekat dengan chip GPU AI dan memiliki prioritas produksi tertinggi.
  2. DRAM dan NAND Server Grade: Memori sistem dan penyimpanan untuk server yang menjalankan tugas inference dan penyimpanan data besar.

Kedua jenis memori high-end ini diproduksi di fasilitas dan line produksi yang sama dengan yang membuat RAM DDR5 dan SSD yang digunakan pada PC konsumen. Ketika produsen memori utama seperti Samsung dan SK Hynix dipaksa memprioritaskan pesanan triliunan dolar dari klien AI—yang menawarkan margin keuntungan jauh lebih tinggi—otomatis pasokan memori untuk pasar PC konsumen terpotong secara drastis.

Baca juga: PC Game Pass Kini Bisa Dibeli Lewat IndiHome, Gamer Indonesia Makin Dimanjakan

Kenaikan harga ini begitu cepat dan drastis sehingga beberapa retailer bahkan tidak dapat menampilkan harga tetap. Mereka terpaksa menjual RAM pada "harga pasar" yang fluktuatif, berubah hampir setiap hari, mencerminkan ketidakstabilan pasokan yang ekstrem.

Foto: HNS

Dampak Ganda: Harga Naik, Pasokan Kering

Kenaikan harga ini melanda seluruh spektrum memori PC. Data menunjukkan bahwa RAM DDR5 dan bahkan memori yang lebih tua DDR4 sama-sama mengalami lonjakan yang tidak masuk akal, dengan beberapa kit DDR4 mengalami peningkatan harga hingga 115%.

Krisis ini menciptakan dampak ganda yang merugikan gamer:

  1. RAM DDR5: Harga kembali meroket setelah sempat turun di awal tahun, menghapus semua keuntungan harga bagi konsumen yang ingin upgrade ke platform terbaru.
  2. SSD (NAND): Kelangkaan ini juga menyebar ke penyimpanan *NAND flash. Karena data center AI kesulitan mendapatkan HDD dan memori penyimpanan khusus, mereka beralih dan memborong pasokan NAND konsumen, yang pada akhirnya menaikkan harga SSD untuk PC gaming.
  3. Ancaman GPU: Krisis ini diperkirakan akan merembet ke harga GPU. Chip memori yang digunakan pada kartu grafis (VRAM) juga berbagi rantai pasokan. Jika produsen memori terus mengalihkan kapasitasnya ke HBM untuk AI, pasokan memori GPU akan menipis, memicu kenaikan harga kartu grafis, dan memperburuk biaya pembangunan PC gaming.

Kapan Krisis Ini Berakhir?

Sayangnya, para analis industri, seperti yang ditekankan dalam laporan PC Gamer, tidak melihat adanya tanda-tanda penurunan harga dalam waktu dekat. Permintaan dari sektor AI dianggap sebagai kekuatan struktural baru di pasar memori, bukan sekadar siklus pasokan-permintaan biasa.

Prospek kelangkaan diproyeksikan akan berlangsung setidaknya hingga paruh pertama 2026, dan beberapa pihak memperkirakan dampaknya bisa dirasakan selama tiga hingga empat tahun ke depan. Produsen memori tidak terburu-buru meningkatkan kapasitas produksi karena proses tersebut memakan waktu bertahun-tahun dan mereka tidak ingin mengulang kesalahan 2023 di mana terjadi kelebihan pasokan.

Satu-satunya skenario yang dapat membalikkan keadaan adalah jika "gelembung AI" yang saat ini didukung oleh investasi raksasa tiba-tiba pecah. Namun, ini hanyalah spekulasi. Untuk saat ini, konsumen PC harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa komponen memori—yang dulunya dianggap komoditas yang stabil—kini menjadi barang mewah yang dikendalikan oleh ambisi data center AI global. Krisis ini secara efektif memaksa setiap gamer PC secara tidak langsung mensubsidi pembangunan masa depan AI melalui harga komponen yang melonjak tajam.

Baca berita dan artikel lain di Google News

(WN/ZA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar