Saingi Neuralink Elon Musk, Bos OpenAI Bangun Merge Labs

I Putu Eka Putra Sedana . August 19, 2025
Foto: Ars Technica


Teknologi.id - Di era digital yang semakin digerakkan oleh algoritma dan sinyal otak, batas antara pikiran manusia dan mesin mulai kabur. Konsep yang dulu hanya terdengar seperti fiksi ilmiah kini perlahan menjadi kenyataan. Hal ini dibuktikan oleh langkah berani Sam Altman, CEO OpenAI, yang baru saja meluncurkan Merge Labs, sebuah startup baru yang siap menantang Neuralink milik Elon Musk.

Langkah Altman ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan pernyataan bahwa masa depan interaksi manusia dengan teknologi tidak lagi terbatas pada layar, suara, atau sentuhan. Masa depan itu terletak pada sinyal saraf, impuls otak, dan kemampuan AI (Artificial Intelligence) untuk menerjemahkannya secara real-time.

Baca juga: Elon Musk dan Sam Altman Adu Mulut di X/Twitter, Grok Ungkap Klaim Bohong Sang Bos

Visi Lama yang Kini Jadi Nyata

Nama Merge Labs tidak dipilih secara sembarangan. Ia merujuk pada istilah “The Merge” yang diperkenalkan Altman pada tahun 2017, yang menggambarkan momen ketika otak manusia dan komputer menyatu sepenuhnya.

Jika dulu terdengar seperti imajinasi film sci-fi, kini hal itu semakin mendekati kenyataan berkat kemajuan dalam AI, sensor neural, dan teknologi implan. Merge Labs bahkan sudah mengantongi pendanaan awal sebesar USD 850 juta atau sekitar Rp13,8 triliun. Dana ini sebagian besar berasal dari tim ventura OpenAI, dengan Alex Blania (pendiri Worldcoin) sebagai mitra pendiri.

Menariknya, Sam Altman tidak menanamkan modal pribadi, menandakan bahwa proyek ini bukan sekadar eksperimen, melainkan strategi jangka panjang yang terukur.

Teknologi Otak yang Tak Lagi Eksklusif

Merge Labs tidak sendirian di medan persaingan brain-computer interface (BCI). Selain Neuralink, ada juga pemain lain seperti Synchron dan Precision Neuroscience. Namun pendekatan Merge Labs berbeda:

  • Menggabungkan hardware implan otak dengan algoritma AI generasi terbaru.

  • Membuat sistem yang lebih akurat, responsif, dan nyaman digunakan sehari-hari.

  • Tidak hanya ditujukan untuk pasien disabilitas, tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas manusia dalam bekerja, mencipta, hingga berkomunikasi.

Bayangkan, di masa depan seseorang bisa mengendalikan komputer, membuat desain 3D, atau bermain game hanya dengan pikiran, tanpa harus menggunakan tangan, suara, atau gerakan fisik.

Rivalitas Sam Altman vs Elon Musk

Langkah ini juga mempertegas rivalitas lama antara Sam Altman dan Elon Musk. Keduanya dulu berada di lingkaran yang sama di OpenAI sebelum Musk keluar dari dewan pada 2018. Kini, mereka kembali bertemu di arena teknologi neuro.

Neuralink sendiri sudah lebih dulu membuat gebrakan. Pada Januari 2024, perusahaan itu memulai uji coba implan otak pada manusia. Subjek pertamanya adalah pasien quadriplegia bernama Noland Arbaugh, sementara subjek kedua, yang dikenal sebagai “Alex”, bahkan mampu memainkan game FPS dan membuat desain 3D hanya dengan pikirannya.

Merge Labs berambisi melampaui pencapaian itu dengan mengintegrasikan AI yang lebih canggih. Altman percaya bahwa AI adalah kunci untuk menerjemahkan sinyal otak yang kompleks menjadi instruksi digital secara cepat dan akurat.

Tantangan Etika dan Masa Depan Teknologi Pikiran

Teknologi antarmuka otak-manusia sebenarnya sudah dieksplorasi sejak tahun 1970-an. Namun, baru belakangan ini, berkat perkembangan AI dan perangkat keras, teknologi ini mulai siap digunakan secara luas.

Jika berhasil, Merge Labs bisa menjadi pionir dalam revolusi interaksi manusia dengan dunia digital. Dari mengoperasikan perangkat pintar, menciptakan konten, hingga berkomunikasi tanpa suara, semuanya bisa dilakukan hanya dengan pikiran.

Namun, tantangan besar menanti. Privasi pikiran manusia, keamanan data, hingga regulasi etika menjadi isu utama yang tidak bisa diabaikan. Tanpa pengawasan yang ketat, potensi penyalahgunaan bisa sama besar dengan manfaatnya.

Baca juga: Naik Drastis! Segini Harga iPhone Jika Jadi Pindah Produksi di AS

Kesimpulan

Merge Labs bukan sekadar proyek ambisius Sam Altman. Ini adalah bagian dari narasi besar tentang masa depan manusia dan mesin. Jika Neuralink milik Elon Musk membuka jalan pertama, Merge Labs siap menjadi pesaing serius dengan menggabungkan AI sebagai inti teknologinya.

Bagi generasi yang tumbuh di era layar sentuh, masa depan interaksi digital mungkin akan segera berubah. Di dunia baru ini, pikiran bukan hanya alat berpikir, tetapi juga alat kendali utama.

Merge Labs sedang membangun pintu masuk menuju era baru, di mana batas antara manusia dan mesin semakin menyatu.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ipeps)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar