
Teknologi.id – Perlombaan eksplorasi luar angkasa yang digerakkan para miliarder teknologi terus memanas. Kali ini, pendiri Amazon sekaligus CEO Blue Origin, Jeff Bezos, membuat pernyataan mengejutkan: ia meramalkan jutaan orang akan tinggal di luar angkasa dalam beberapa dekade mendatang.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam ajang Italian Tech Week, di mana Bezos menegaskan keyakinannya bahwa masa depan umat manusia tidak hanya di Bumi, tetapi juga di “frontier” baru — ruang angkasa.
Baca juga: Rahasia Sukses Jeff Bezos: Tidak Pegang HP di Pagi Hari, Otak Lebih Tajam!
Visi Jeff Bezos: Tinggal di Luar Angkasa Jadi Pilihan, Bukan Pelarian
Berbeda dengan narasi umum yang menggambarkan manusia meninggalkan Bumi karena kehancuran lingkungan, Bezos memiliki pandangan optimistis.
Menurutnya, kehidupan di luar angkasa kelak akan menjadi pilihan, bukan keterdesakan.
“Akselerasi teknologi kini sangat cepat, dan dalam beberapa dekade, kita akan melihat jutaan orang tinggal di luar angkasa karena mereka ingin, bukan karena mereka harus,” ujar Bezos.
Ia meyakini bahwa kemajuan teknologi akan membuka kemungkinan baru bagi manusia untuk membangun koloni mandiri yang berkelanjutan di orbit atau stasiun luar angkasa.
Robot dan Energi Surya Jadi Kunci Pembangunan Koloni
Dalam visinya, Bezos menekankan dua elemen utama yang akan mempercepat terwujudnya kehidupan di luar angkasa: robotika dan energi surya.
-
Robot untuk konstruksi awal
Robot akan menjadi pionir pembangunan di luar angkasa — menyiapkan infrastruktur, fasilitas, dan lingkungan yang aman bahkan sebelum manusia tiba. -
Energi surya 24 jam tanpa batas
Di luar angkasa, energi matahari tersedia tanpa gangguan cuaca atau malam hari. Ini membuatnya ideal untuk pusat data (data center) yang membutuhkan pasokan energi konstan.
Menurut Bezos, keunggulan ini akan menjadikan luar angkasa lokasi sempurna bagi industri masa depan dan bahkan membantu menjaga Bumi tetap lestari.
“Luar angkasa akan membuat Bumi menjadi tempat yang lebih baik,” tegasnya.
Blue Origin: Ambisi Baru yang Bisa Lampaui Amazon
Jeff Bezos mengembangkan visinya melalui perusahaan antariksa miliknya, Blue Origin. Ia bahkan meyakini bahwa Blue Origin bisa menjadi bisnis terbesar yang pernah ia bangun, melebihi Amazon.
Bezos memproyeksikan valuasi Blue Origin bisa mencapai US$2 triliun (sekitar Rp 33.000 triliun) dalam jangka panjang.
Meski mengakui butuh waktu, ia optimistis proyek luar angkasa ini akan membuka industri bernilai raksasa di masa depan.
Elon Musk vs Jeff Bezos: Dua Visi, Satu Tujuan Besar
Ramalan Bezos ini kontras dengan visi Elon Musk lewat SpaceX.
-
Musk ingin membangun koloni manusia di Mars dengan populasi awal satu juta orang dalam 20–30 tahun.
-
Sementara Bezos fokus pada koloni orbit dan pemanfaatan energi luar angkasa untuk mendukung kehidupan di Bumi.
Perbedaan visi ini menunjukkan dua pendekatan besar dari para miliarder teknologi dalam mewujudkan mimpi kolonisasi luar angkasa: Mars vs orbit — namun dengan tujuan sama, yakni masa depan manusia di luar Bumi.
Baca juga: Dari Tukang Burger ke Raja Amazon, Kisah Sukses Jeff Bezos
Kesimpulan
Ramalan Jeff Bezos bahwa jutaan orang akan tinggal di luar angkasa bukan sekadar mimpi futuristik, tetapi hasil logis dari kemajuan robotika, energi surya, dan investasi masif sektor swasta.
Dengan Blue Origin sebagai kendaraan ambisinya, Bezos melihat luar angkasa sebagai frontier baru yang bukan hanya untuk ditinggali, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup di Bumi.
Sementara persaingan dengan Elon Musk terus berlanjut, satu hal jelas — era manusia tinggal di luar angkasa semakin dekat.
(ak)

Tinggalkan Komentar