Teknologi.id - Kini Google Translate telah merilis sebuah fitur baru yaitu menerjemahkan lewat kamera. Google Translate dapat secara otomatis mendeteksi bahasa asing dengan cara mengarahkan kamera ponsel mereka pada tulisan yang ada. Sehingga pengguna dapat mengerti apa maksud dari kalimat tersebut, meski mereka tidak tahu bahasa apa yang dibaca.
Kemampuan penerjemahan visi komputer Google Translate juga mendapat tantangan besar saat ini dengan penambahan 60 bahasa baru untuk terjemahan instan. Ini membawa jumlah total bahasa yang dapat pengguna terjemahkan dengan hanya mengarahkan kamera mereka.
Versi terbaru ini akan sangat bermanfaat bagi para turis asing yang mengunjungi negara-negara di Eropa, Afrika, dan Asia, dengan tambahan seperti bahasa lokal seperti Hindi, Latvia, Persia, dan Shona.
Terjemahan gambar statis Google Translate mengharuskan pengguna untuk mengunggah gambar, kemudian menggunakan jari mereka untuk memilih teks yang ingin mereka terjemahkan. Fitur menerjemahkan lewat kamera ini telah mendapatkan
update 13 bahasa baru pada musim gugur 2018 seperti bahasa Arab, Bengali, dan Vietnam.
Berita tentang Google Translate yang baru dan lebih baik mengikuti penambahan pembacaan di tempat. Dan terjemahan lebih dari 100 bahasa pada bulan Mei untuk Lens layanan visi komputer Google Assistant.
"Sekitar 25 bahasa yang baru ditambahkan, termasuk bahasa Arab, Swahili, dan Urdu, tersedia untuk terjemahan offline dan tidak memerlukan koneksi samasekali." Kata juru bicara Google AI kepada VentureBeat dalam email. Sekitar satu tahun yang lalu, Google Translate mendapat terjemahan offline neural-driven dalam hampir 60 bahasa.
Kecakapan dalam terjemahan bahasa telah menjadi demonstrasi penting dari kemampuan beberapa perusahaan AI terbesar di dunia. Sebagai bagian dari operasi pemahaman bahasa yang mendukung hal-hal seperti asisten AI, perdagangan lokal, atau interaksi media sosial.
Untuk bagiannya, Google memperkenalkan Terjemahan Instan dengan speaker Home Google pada bulan Januari, sebuah cara untuk menerjemahkan percakapan dengan cepat.
Pada akhir 2018, Facebook memperkenalkan cara untuk menggunakan pembelajaran tanpa pengawasan untuk menerjemahkan bahasa yang tidak memiliki kumpulan data besar yang tersedia untuk pelatihan. Baidu juga menunjukkan kemampuan terjemahannya secara simultan, dan Microsoft LinkedIn membawa terjemahan 60 bahasa ke layanan jaringan perusahaannya.
Sumber:
VentureBeat
(FM)
Tinggalkan Komentar