Kabel Bawah Laut di Laut Merah Terputus, Internet Asia dan Timur Tengah Terganggu

Farsya Sabila . September 08, 2025
kabel bawah laut Laut Merah terputus
Foto: Red Hot Cyber


Teknologi.id - Sejumlah kabel bawah laut di Laut Merah dilaporkan terputus, menyebabkan akses internet di Asia dan Timur Tengah terganggu. Menurut laporan lembaga pemantau internet NetBlocks, gangguan terjadi pada dua kabel utama, yaitu:

  • SMW4 (South East Asia–Middle East–Western Europe 4) yang dioperasikan oleh Tata Communications, bagian dari Tata Group.

  • IMEWE (India–Middle East–Western Europe) yang dikelola oleh konsorsium internasional dengan dukungan teknis dari Alcatel-Lucent Submarine Networks, Prancis.

Terputusnya kabel bawah laut ini membuat konektivitas di India dan Pakistan melambat, serta berdampak pada beberapa negara lain di kawasan.

Baca juga: Keren! Siswa SD di Denpasar Bikin Drone dari Tusuk Sate

Dampak di Sejumlah Negara

  • Pakistan: Pakistan Telecommunications Co. Ltd. mengonfirmasi pemutusan kabel pada Sabtu.

  • Arab Saudi: Otoritas setempat tidak mengakui adanya gangguan.

  • Kuwait: Pemerintah menyebut kabel FALCON GCX terputus, meski pihak GCX belum memberikan tanggapan.

  • Uni Emirat Arab (UEA): Pengguna jaringan Du dan Etisalat melaporkan penurunan kecepatan internet, walaupun pemerintah tidak mengakuinya.

Bahkan, Microsoft mengumumkan sebagian pengguna Azure mengalami internet lebih lambat akibat terputusnya jalur kabel optik bawah laut. Meski begitu, layanan tetap berjalan karena data dialihkan ke rute alternatif.

Pentingnya Kabel Bawah Laut

Lebih dari 95% lalu lintas internet global bergantung pada kabel serat optik bawah laut. Infrastruktur ini jauh lebih cepat dan stabil dibanding satelit, serta menjadi tulang punggung layanan penting seperti perbankan digital, cloud computing, hingga video streaming.

Namun, kabel bawah laut sangat rentan terhadap kerusakan. Penyebabnya bisa berasal dari:

  • Jangkar kapal yang jatuh

  • Bencana alam bawah laut

  • Aktivitas manusia

  • Dugaan sabotase atau serangan

Perbaikannya pun rumit karena membutuhkan kapal khusus untuk mengangkat kabel dari dasar laut dan menyambungkannya kembali, yang bisa memakan waktu berminggu-minggu.

Dugaan Keterlibatan Houthi

Hingga kini, penyebab pasti terputusnya kabel di Laut Merah belum diketahui. Namun sejumlah analis menduga jalur kabel bisa saja menjadi target operasi militer kelompok Houthi Yaman, yang sejak 2023 gencar menyerang kapal di Laut Merah terkait konflik Gaza.

  • Data menunjukkan, Houthi telah menyerang lebih dari 100 kapal, menenggelamkan empat, dan menewaskan sedikitnya delapan pelaut.

  • Pada awal 2024, pemerintah Yaman sempat menuding Houthi merencanakan serangan terhadap jalur kabel bawah laut.

Meski demikian, pihak Houthi berulang kali membantah. Stasiun televisi mereka, Al Masirah, hanya mengonfirmasi adanya gangguan kabel tanpa memberi detail lebih lanjut.

Respons Internasional

  • Menteri Informasi Yaman, Moammar al-Eryani, menegaskan insiden ini adalah ancaman serius bagi infrastruktur digital global.

  • Israel merespons dengan serangan udara, menewaskan sejumlah pimpinan Houthi.

  • Amerika Serikat di era Donald Trump juga pernah melancarkan serangan udara sebelum sempat menyepakati gencatan senjata singkat.

Namun, ketegangan kembali meningkat pada pertengahan 2024, ketika Houthi menenggelamkan dua kapal dan menewaskan sedikitnya empat pelaut.

Baca juga: Taara: Internet Laser Google 100x Lebih Cepat dari Starlink, Tanpa Kabel & Satelit!

Ancaman Terhadap Infrastruktur Digital Dunia

Para pakar menilai gangguan di Laut Merah menjadi peringatan serius mengenai betapa rapuhnya jalur komunikasi global. Jika kabel bawah laut dijadikan target serangan, dampaknya bisa sebanding dengan serangan terhadap sistem energi maupun listrik dunia.

Insiden ini sekaligus menunjukkan bahwa kabel bawah laut bukan sekadar infrastruktur digital, tetapi juga urat nadi ekonomi global.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fs)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar