Guru Pontianak Bisa Mengajar di 2 Sekolah Sekaligus Berkat Smart Classroom

Mohammad Owen . September 27, 2025

Sumber: Istimewa


Teknologi.id - Bayangkan seorang guru mengajar dua kelas di sekolah berbeda secara bersamaan tanpa harus berpindah lokasi. Kedengarannya seperti teknologi masa depan, kan? Nyatanya, hal ini sudah terwujud di Pontianak, Kalimantan Barat, lewat hadirnya Dual-Location Smart Classroom.

Inovasi Smart Classroom dari Huawei dan Surge


Smart Classroom Indonesia
Foto: Kompas.com


Seorang guru bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Pontianak kini bisa mengajar siswa di dua sekolah sekaligus, termasuk SMA Negeri 1 Mempawah. Semua ini berkat teknologi Smart Classroom yang dikembangkan Huawei Indonesia bersama PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge).

Teknologi ini memanfaatkan layar pintar, papan tulis interaktif, kamera HD, dan mikrofon nirkabel. Dengan begitu, guru dan siswa di dua lokasi berbeda bisa berinteraksi seolah-olah berada di ruang yang sama.

CEO Surge, Yune Marketatmo, menegaskan bahwa pihaknya juga menghadirkan internet gratis berkecepatan hingga 1 Gbps untuk sekolah peserta. Hal ini memastikan kualitas video dan suara tetap stabil meski pembelajaran berlangsung lama.

Dukungan Pemerintah untuk Pendidikan Digital

Program ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kalimantan Barat. Menurut mereka, keterbatasan tenaga guru di daerah adalah masalah lama yang bisa diatasi dengan hadirnya kelas pintar berbasis teknologi.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyebut langkah ini sebagai strategi penting. “Kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta, dan sekolah akan mendorong peningkatan literasi digital sekaligus kualitas pendidikan,” ujarnya.

Belajar Interaktif & Bisa Diulang Kapan Saja

James Zeng, CEO Huawei Indonesia Enterprise Business Group, menjelaskan bahwa Smart Classroom ini berbasis cloud, sehingga siswa dapat mengakses materi kapan saja.

Bagi siswa yang berhalangan hadir, tersedia rekaman kelas yang bisa diputar ulang. Hal ini membantu mereka tetap mengikuti pelajaran tanpa tertinggal. Rekaman juga bermanfaat bagi siswa dengan gaya belajar berbeda—ada yang cepat menangkap materi, ada pula yang butuh pengulangan.

Selain itu, guru bisa menggunakan rekaman kelas sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan metode pengajaran atau berbagi referensi dengan sesama pendidik.

Baca juga: Korea Selatan Larang Siswa Pakai HP di Sekolah Mulai 2026, Alasannya Bikin Kaget!

Solusi Jangka Panjang untuk Pendidikan Indonesia

Program Smart Classroom ini tidak hanya berhenti di Pontianak dan Mempawah. Surge, Huawei, dan Dinas Pendidikan Kalimantan Barat berencana memperluasnya ke sekolah lain di provinsi ini, bahkan secara nasional.

Jika berhasil, teknologi ini bisa menghadirkan guru terbaik hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Dengan begitu, kesenjangan pendidikan bisa ditekan, dan siswa di seluruh Indonesia tetap mendapat akses pembelajaran berkualitas.

Bukan hanya siswa yang diuntungkan. Guru lokal juga dapat belajar dari rekan mereka yang lebih berpengalaman, menciptakan transfer ilmu berkelanjutan untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik.

Menuju Era Pendidikan Digital yang Merata

Hadirnya ruang kelas pintar membuka peluang besar untuk meningkatkan literasi digital di kalangan siswa. Mereka terbiasa menggunakan teknologi, berkolaborasi online, dan menguasai keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan di dunia kerja.

Jika diintegrasikan dengan kurikulum nasional, Smart Classroom berpotensi menjadi standar baru pendidikan Indonesia: lebih fleksibel, inklusif, dan merata di seluruh negeri.

Inisiatif ini membuktikan bahwa teknologi, jika dimanfaatkan dengan tepat, mampu membawa perubahan positif. Dengan dukungan pemerintah, pihak swasta, dan semangat guru, transformasi pendidikan digital di Indonesia bukan lagi sekadar mimpi—tetapi sudah berjalan nyata.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar