Teknologi.id - Perangkat lunak facial recognition yang bisa mengenali seseorang walaupun di unggahan media sosial temannya sedang di adaptasi untuk mengatasi perdagangan simpanse ilegal.
Simpanse mata kuning pada gambar diatas adalah Manno, yang diperdagangkan dari Afrika ke Suriah sebelum diselamatkan.
Gambar Manno sekarang digunakan untuk melatih algoritma yang dapat membantu menyelamatkan spesiesnya yang terancam punah dari pengalaman yang sama. Ini proyek pertama kalinya untuk konservasi simpanse.
Algoritma akan mencari melalui posting foto di media sosial untuk mencari wajah simpanse yang akan diselamatkan. Jika teknologi tersebut mengenali hewan yang diperdagangkan, pemilik akun akan menampilkan simpanse kemudian pihak berwenang dapat segera menargetkan pelaku.
Mungkin ini penyelundup yang awalnya mengiklankan kera atau seorang pembeli yang memamerkan apa yang baru ia beli.
Harapannya, cara baru ini dapat membantu mengurangi jaringan kriminal.
Penyelidikan sebuah platform berita Inggris selama setahun tentang penyelundupan brutal simpanse, menemukan bahwa simpanse dijadikan hewan peliharaan dirumah-rumah orang kaya atau dijadikan penampilan atraksi di kebun binatang komersial. Bayi simpanse dapat memperoleh label harga 12.500 dolar, dan yang agak kecil lagi 10.000 poundsterling.
(HF)
Tinggalkan Komentar