Teknologi.id x Aloysius
- Energi terbarukan merupakan salah satu
solusi yang kini sedang digencarkan untuk memastikan masa depan bumi yang lebih
baik.
Beberapa sumber energi terbarukan
seperti tenaga matahari, air, dan angin pun dikembangkan oleh berbagai macam
negara.
Ditambah lagi dengan adanya Paris Agreement, sebuah rancangan yang
digodok oleh lebih dari 190, semakin menguatkan komitmen untuk muncul dengan
alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Melihat adanya hal tersebut,
perusahaan-perusahaan besar pun memulai misinya untuk mendukung
keberlangsungan lingkungan dengan menggunakan berbagai macam energi alternatif
yang lebih ramah lingkungan.
Pada bulan ini pula, Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang
mengadakan COP26 atau konferensi perubahan iklim yang berlokasi di Glasgow,
Skotlandia.
Tujuan dari konferensi ini adalah mengajak negara-negara yang berpartisipasi untuk bertukar pikiran mengenai inovasi yang dapat mendukung penggunaan sumber energi terbarukan.
Baca juga: Menilik Algoritma AI dan Penerapannya dalam Game
Melihat hal tersebut, artikel ini
ditulis untuk melihat berbagai macam upaya dari sektor teknologi untuk mendukung
penggunaan energi terbarukan.
Artikel ini akan membandingkan 20 perusahaan teknologi, komunikasi,
maupun media digital yang sudah mengonsumsi sumber energi terbarukan untuk
mendukung operasi perusahaan.
Terdapat tiga jenis data yang
dilansir dalam penelitian ini. Pertama
adalah jumlah konsumsi tahunan energi terbarukan dari masing-masing perusahaan,
besaran persentase energi terbarukan yang digunakan terhadap total konsumsi
energi perusahaan, dan yang terakhir adalah sumber-sumber energi yang masing-masing
perusahaan gunakan sebagai sumber energi terbarukan.
Hasil Temuan - Perusahaan Teknologi di Amerika Serikat yang Ramah
Lingkungan
Dari temuan hasil riset yang
sudah dilakukan, terdapat beberapa perusahaan yang 100% sudah menggunakan
energi terbarukan, antara lain seperti:
- Apple Inc.
- Microsoft Corporation
- Intel Corporation
- Samsung Electronics
- Cisco Systems Inc.
- Switch
- HP. Inc
- IBM
- Workday
- Netflix
Beberapa perusahaan tersebut
menggunakan berbagai macam sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, air, bio-gas, biomassa,
geothermal, dan angin (Intel Inc. dan HP Inc.).
Sedangkan beberapa perusahaan yang disebut memilih untuk memfokuskan usahanya ke beberapa alternatif energi saja seperti tenaga angin dan matahari / surya (Microsoft, Cisco, Workday).
Baca juga: Perusahaan Teknologi Semakin Merajai Dunia, Ini Buktinya
Kemudian, terdapat beberapa
perusahaan yang mampu menggunakan energi alternatif terbarukan dengan kapasitas
yang sangat besar, perusahaan-perusahaan tersebut antara lain:
- Google LLC (7,914,747,101 kWh/tahun)
- Microsoft Corporation (6,684,879,000 kWh/tahun)
- Intel Corporation (5,022,773,872 kWh/tahun)
- Apple Inc. (2,202,581,271 kWh/tahun)
- T-Mobile (1,757,017,000 kWh/tahun)
Salah satu perusahaan teknologi raksasa dunia, Google, baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk mendukung penggunaan
sumber energi terbarukan.
Terdapat beberapa proyek yang
sudah mereka canangkan untuk menunjukkan tingkat komitmen mereka. Dilansir dari
Google:
- Proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai Google yang berlokasi di laut utara, mulai memberikan energi di data center Google yang berlokasi di Belgia.
- Di Chili, Google mulai membeli tenaga dari ladang panel surya untuk mendukung operasi mereka di Amerika Selatan
- Panel surya yang didistribusikan ke ratusan rumah di Singapura telah membantu Google untuk mendapatkan sumber energi terbarukan
- Di Amerika Serikat, proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin telah membantu Google untuk meningkatkan performa data center dari Oklahoma hingga Alabama.
Dilansir dari sumber yang sama,
Google akan terus menggerakan inisiatif hingga seluruh operasinya tidak
meninggalkan jejak karbon hingga di tahun 2030.
Perusahaan teknologi besar
lainnya, Apple, juga memiliki komitmen yang serupa. Apple telah bekerja sama dengan 110 pabrik yang membuat produknya di
sekeliling dunia untuk menggunakan 100% energi terbarukan untuk mendukung
proses produksi.
Menurut kalkulasi mereka, jika
semua pabrik mampu beralih ke sumber energi terbarukan, Apple dapat mengurangi
15 juta metric ton karbon dioksida, sebanding dengan menghilangkan 3.4 juta
mobil dari jalan.
Apple pun memiliki target yang sama dengan Google, mereka menargetkan bahwa mereka akan bebas dari karbon pada tahun 2030.
Baca juga: Analisis dan Optimasi Jualan Online agar Cuan Meroket
Rangkuman
Permasalahan lingkungan adalah
masalah yang kerap dijadikan bahan perbincangan melihat kualitas lingkungan
hidup di dunia yang semakin menurun. Inipun mendorong berbagai macam pelaku
industri, termasuk industri teknologi untuk melakukan gebrakan dalam rangka
menurunkan angka emisi pencemaran lingkungan.
Beberapa perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa sudah mulai
mengedepankan aspek keberlangsungan lingkungan hidup dalam keputusan bisnis
mereka.
Indonesia, sebagai salah satu
negara yang sedang berkembang, seharusnya mampu mengikuti jejak perusahaan -
perusahaan besar ini. Pertanyaan besarnya adalah: Kapan indonesia ingin mulai?
Tinggalkan Komentar