Akun Twitter Ferdinand Hutahaean Dibajak, Password Perlu Diperhatikan

Fahad Mulyana . April 02, 2019
Akun Twitter Ketua PD Ferdinand Hutahaean Dihack, Posting Foto Tak Senonoh
Foto: Detik.com
Teknologi.id – Akun Twitter Ferdinand Hutahaean, Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, dibajak oleh pihak tak bertanggung jawab. Akun @Ferdinand_Haean yang biasa ia gunakan terpantau kini memposting konten-konten tak senonoh yang sekaligus menyerang Partai Gerindra. Akun itu menyebut Partai Gerindra mempunyai tujuan menghancurkan Indonesia. Charles Henderson, Global Managing Partner IBM X_force Red, mengatakan peretasan akun semacam ini memang sering terjadi sehingga pertahanan pengguna harus kuat, terutama soal password. Penerapan password sebagai pelindung sebuah akun sejatinya merupakan ide yang buruk. Meski begitu, nyatanya sistem kata sandi tersebut masih digunakan hingga sekarang.

Baca juga: Saham Twitter Jatuh Hampir 7 Persen, Diduga Alami Peretasan

"Sampai saat ini, tidak ada solusi (keamanan) yang sempurna, dan password mudah untuk diterapkan," ujarnya. "Semakin panjang sebuah password, maka semakin sulit untuk diretas. Meski tidak ada password yang benar-benar tidak bisa diretas, penggunaan karakter yang banyak akan meminimalisir potensi terjadinya keamanan siber. Hal tersebut dikarenakan para hacker membutuhkan waktu yang lebih lama untuk meretas password dengan karakter yang banyak," tuturnya menjelaskan. Caleb Barlow, Vice President, IBMSecurity, menyarankan kepada user agar tidak menerapkan password yang sama terhadap rekening bank, email, dan media sosial. Selain itu, menurutnya, berbohong juga dapat membantu dalam menjaga keamanan password.

Baca juga: Kerecehan Netizen di Twitter Ikut Ramaikan Debat Pilpres 2019

"Jika kamu lupa password milikmu, mungkin kamu akan diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan pribadi untuk mengatur ulang kata sandi tersebut. Dalam menyiapkan jawabannya, kalian cukup berbohong saja. Jika data pribadi tersebut sudah kamu bagikan sebelumnya di media sosial, bukan hal sulit bagi hacker untuk mengetahuinya," papar Barlow. "Tidak ada alasan untuk memberikan jawaban yang jujur terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Gunakan jawaban yang mudah diingat, namun sulit diterka dari akun media sosial milikmu," pangkasnya. (FM)
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar