Uni Emirat Arab Akhirnya Berhasil ke Mars

Stefanie Tanaki . February 10, 2021

Foto: Daily Express

Teknologi.id - 2021 mungkin menjadi tahun spesial bagi Uni Emirat Arab. Selain merayakan 50 tahun sebagai negara, Uni Emirat Arab pada tahun ini juga telah mengukir sejarah baru. Ya, setelah perjuangan selama bertahun-tahun, Uni Emirat Arab akhirnya berhasil menjadi negara Arab pertama yang mencapai Mars.

Hal ini menjadikan UEA sebagai negara kedua yang berhasil memasuki orbit Mars pada percobaan pertamanya.

Dilansir dari CNBC, pada hari Rabu (10/2), setelah ada penundaan komunikasi selama 11 menit, UEA berhasil menyambangi orbit planet Mars menggunakan wahana bernama Hope. Wahana tersebut mencapai planet merah pada hari Selasa, pukul 19.42 waktu UEA, dan mengirim sinyalnya kembali ke Bumi lebih dari setengah jam kemudian.

Hal ini sontak membuat tim pengawas darat di Pusat Antariksa Mohammed Bin Rashid di Dubai bersorak sorai.

“204 hari dan lebih dari 480 juta km kemudian, #HopeProbe sekarang berada dalam Orbit Tangkap #Mars,” tulis akun Twitter resmi Hope Mars Mission dengan tagar #ArabsToMars.

Foto: Twitter

Umumnya misi Mars memakan waktu setidaknya 10 tahun untuk dirancang dan direncanakan. Selain itu, para ahli juga telah memperkirakan kemungkinan berhasil memasuki orbit Mars hanya sekitar 50%. Hal ini disebabkan karena lebih dari setengah misi Mars sebenarnya gagal.

Namun, Badan Antariksa UEA mampu menyingkat waktunya, walau begitu banyak tantangan yang mereka hadapi.

"Tantangan pertama kami adalah merancang misi ke planet lain untuk pertama kalinya," kata al-Amiri kepada Dan Murphy dari CNBC awal pekan ini.

“Itu termasuk memobilisasi tim kami yang telah bekerja di satelit observasi Bumi, tetapi kemudian mengisi dan menjembatani celah tersebut, karena pesawat luar angkasa yang mengorbit Bumi sedikit berbeda dari pesawat luar angkasa yang menuju planet lain,” katanya.

“Tantangannya bersifat teknis, kami perlu memastikan bahwa pesawat luar angkasa sangat andal untuk perjalanannya, ia mampu berpikir sendiri, bahwa komponen dalam pesawat ruang angkasa dapat beroperasi selama seluruh misi,” tambahnya.

The Hope Probe

Foto: Twitter

The Hope Probe, sebuah proyek misi ke Mars senilai $ 200 juta yang disebut Al-Amal dalam bahasa Arab. Wahana Hope diluncurkan pada 20 Juli 2020 dari Stasiun Luar Angkasa Tanegashima Jepang dan sekarang telah mencapai puncak perjalanannya ke tetangga Bumi.

Saat misi ini berjalan, ada waktu krusial yang harus diwaspadai. Waktu krusial pada misi ini adalah 27 menit yang menakutkan dan menegangkan di mana wahana Hope harus secara dramatis melambat dari kecepatan 100.000 kilometer per jam (62.137 mph) menjadi 18.000 kpj dengan menembakkan enam pendorongnya selama 27 menit.

Ini menghabiskan hampir setengah dari bahan bakar dan memungkinkannya untuk ditangkap oleh tarikan gravitasi Mars lalu masuk ke orbitnya.

Selain itu, misi tersebut harus dilaksanakan dengan presisi sempurna dengan taruhan tinggi karena periode waktu di mana Bumi paling dekat dengan planet merah hanya terjadi sekali setiap dua tahun.

Wahana tersebut akan menghabiskan satu tahun di Mars yang setara dengan 687 hari di Bumi untuk mempelajari dan mengumpulkan data tentang atmosfer planet merah.

Waktu itu akan memungkinkannya untuk membuat peta penuh pertama atmosfer Mars, dengan bantuan tiga instrumen yang sangat terspesialisasi yaitu kamera yang sangat canggih untuk memotret Mars dan mempelajari atmosfer bawahnya, spektrometer ultraviolet yang akan mendeteksi tingkat karbon monoksida dan oksigen planet, dan spektrometer inframerah yang akan mengukur debu Mars, awan es, dan air. Semua instrumen ini dikembangkan oleh tim Emirat.

(st)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar