Ilustrasi TikTok (Foto: iStockphoto)
Teknologi.id - Pengembang TikTok, Bytedance Technology Co berencana mengembangkan pasarnya pada tahun ini. Bytedance sedang menggodok produk aplikasi, khusus untuk sektor pendidikan, mirip Ruangguru.
Perusahaan asal China itu merujuk pada hasil riset iiMedia Research yang memprediksi jika pendapatan pada sektor pendidikan (edtech) diperkirakan mencapai 453,8 miliar Yuan atau US$ 63,6 miliar pada tahun ini atau naik 12,3% dibandingkan 2019. Kenaikan pendapatan itu juga masih berkaitan wabah corona yang masih melanda dunia.
BACA JUGA: Cara Dapat Uang dari Tiktok yang Mudah Dilakukan Pemula
“Tidak seperti produk ByteDance lainnya, kontennya tidak gratis,” demikian kata salah seorang investor di modal ventura kepada 36Kr, dilansir Katadata, pada Jumat (24/4/2020).
Layanan itu nantinya akan berbayar RMB 50 atau sekitar US$ 7 (Rp 108 ribu) per bulan. Kabarnya, layanan itu didukung kecerdasan buatan guna mendukung pengalaman belajar interaktif.
Namun, yang sudah pasti saat ini, produk baru itu digunakan untuk pelatihan Bahasa Inggris. Selain itu, teknologi itu juga diklaim punya kemampuan untuk menilai dan merespons atas pengucapan yang disampaikan oleh pengguna.
Rencana perusahaan menyasar sektor pendidikan itu pun disampaikan oleh pendiri Bytedance Zhang Yiming kepada karyawannya, melalui surat. Pesan itu memuat tentang restrukturisasi organisasi.
BACA JUGA: Cara Menghilangkan Watermark TikTok Tanpa Aplikasi
Dalam surat itu, Zhang menekankan pentingnya sektor pendidikan pada 2020. Hal ini juga sudah ia sampaikan saat menghadiri acara konferensi pendidikan di Tiongkok pada 2017 lalu. Zhang mengatakan kolaborasi antara perusahaan teknologi dan lembaga pendidikan tidak bisa dihindari.
Sebenarnya, ByteDance sudah meluncurkan platform pembelajaran online Gogokid pada 2018. Namun, platform ini tidak berkembang dan perusahaan memberhentikan 70% karyawan pada tahun lalu.
Pada Mei 2019, ByteDance kembali membuat platform pendidikan online dengan nama Dali Ketang. Bytedance berkerja sama dengan Universitas Tsinghua dan Universitas Peking, memberikan layanan pembelajaran online matematika dan bahasa bagi pelajar. Di India, TikTok juga bermitra dengan startup edtech lokal seperti Vedantu, Toppr, Made Easy, dan Gradeup.
(sz)
Tinggalkan Komentar