Foto: Dreams Time
Teknologi – Teknologi saat ini berkembang dengan
pesat. Saking pesatnya, inovasi dianggap lebih mengerikan daripada mengagumkan.
Apalagi, media saat ini sering sekali memberitakan mengenai teknologi canggih
yang digunakan untuk hal jahat.
Kira-kira teknologi canggih masa kini
apa saja yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia? Berikut daftarnya!
Smart House
Foto: Shutterstock
Dengan teknologi smart home masa
kini, rumah biasa pun sudah bisa terintegrasi dengan Google, Apple, maupun
Amazon. Meskipun begitu, semua peralatan rumah tangga yang terhubung dengan
internet ternyata bisa digunakan untuk memata-matai kamu, lho.
Peralatan tersebut dapat mengumpulkan
informasi pribadimu dan menjualnya kepada pengiklan tanpa kamu ketahui. Contoh
simpelnya adalah microphone yang terdapat pada Smart TV.
Microphone tersebut dapat merekam pembicaraanmu
meskipun kamu sedang tidak menonton TV. Mengerikan bukan? Lebih mengerikan lagi
kalau smarthome kamu di-hack dan akhirnya video-video kamu tersebar di
internet.
Mobil Autopilot
Foto: Wallpaper Better
Tesla milik Elon Musk menjadi salah
satu perusahaan mobil canggih yang dilengkapi dengan fitur autopilot. Fitur ini
memungkinkan kamu untuk mengendarai mobil tanpa perlu menyetir.
Makin banyaknya mobil yang terhubung
dengan internet dan Bluetooth sebenarnya malah bikin mobil menjadi lebih
berbahaya. Apalagi, hacker saat ini tengah mempelajari bagaimana cara meretas
mobil.
Hal ini memungkinkan hacker untuk
mengendalikan mobil lalu menabrakannya dengan sengaja. Membunuh orang seperti
di film agen rahasia tanpa ketahuan seperti di film agen rahasia pun bukan lagi
hal yang mustahil.
Drone
Foto: Unsplash
Gak cuma untuk foto-foto saja, saat
ini drone sudah digunakan untuk bermacam-macam hal. Mulai dari mengirim paket,
hingga berperang seperti yang dilakukan militer Amerika Serikat.
Yup, drone kini dapat digunakan untuk
memantau musuh hingga mengirimkan bom ke lokasi tertentu dari jarak jauh dengan
menggunakan remote control seperti mainan.
Meskipun keren, apabila teknologi ini jatuh ke tangan yang salah, bisa-bisa orang sipil tak bersalah menjadi korban.
Baca juga: Begini Teknologi Zona Mati Milik Rusia
Ransomware
Foto: Wallpaper Flare
Beberapa tahun lalu, kita dihebohkan
oleh serangan siber yang menggunakan tools bernama Ransomware. Ransomware
sendiri merupakan virus yang mampu "menyandera" data milik korban dan
meminta tebusan apabila ingin datanya dikembalikan.
Virus ini kadang menyamar lewat email
dari perusahaan terkenal, seperti FedEX maupun provider internet. Ketika link
dibuka, maka virus ransomware akan langsung mengunci data-data korban.
Virus ransomware yang bernama
WannaCry ini adalah dalang di balik peretasan National Health Service Inggris
yang menyebabkan national emergency pada 2017 lalu. Virus ini mengunci semua
data penting dari semua komputer di rumah sakit yang ada di Inggris. Bayangkan,
betapa kacaunya kondisi saat itu, geng.
Rudal Nuklir
Foto: Wallpaper Better
Rudal nuklir merupakan salah satu
senjata paling mengerikan yang pernah diciptakan manusia di muka bumi. Senjata
ini dapat memusnahkan ribuan hingga jutaan manusia hanya dalam beberapa menit
saja.
Kabarnya, Rusia kini sedang
mengembangkan torpedo nuklir dengan daya ledak paling hebat dalam sejarah.
Rudal yang ditembakkan dari kapal selam ini mampu menghancurkan seluruh kota di
pesisir pantai dalam sekejap.
Bot di Media Sosial
Foto: Wallpaper Better
Membuka media sosial kini menjadi
ritual bagi orang di seluruh dunia. Namun, tahukah kamu bahwa waktu yang kita
habiskan untuk online mungkin sangat memengaruhi wacana sosial dan politik
kita?
Propaganda online kini dapat kamu
temukan dengan sangat mudah. Salah satu alat paling umum yang digunakan untuk
mengubah persepsi publik secara online adalah bot. Bot merupakan program
sederhana yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas dasar.
Bot sering memposting ulang informasi
tertentu dan membagikannya kepada audiens, dengan tujuan untuk mempengaruhi
opini publik.
Facial Recognition
Foto: Dreams Time
Sistem pengenalan wajah Amazon,
Rekognition, diperkenalkan pada akhir tahun 2016. Layanan tersebut bermaksud untuk
mengidentifikasi wajah dan berbagai item dalam gambar.
Teknologi ini mampu mengenali wajah
buronan dan kemudian menangkapnya. Namun publik melihatnya sebagai senjata
potensial yang dapat digunakan untuk menyampaikan pengawasan massal pada publik
yang tidak menaruh curiga.
American Civil Liberties Union meminta Amazon untuk berhenti menyediakan perangkat lunak tersebut kepada penegak hukum, karena yakin Amazon dapat akan dengan mudah membangun sistem untuk mengotomatiskan identifikasi dan pelacakan kepada seluruh orang.
(MIM)
Tinggalkan Komentar