Foto: Tech in Asia
Kalian pernah mendengar nama Qiscus? Di bawah naungan nama resmi PT Qiscus Tekno Indonesia, Qiscus memberikan layanan omnichannel platform untuk mengoptimalkan komunikasi bisnis, baik untuk meningkatkan penjualan hingga kesetiaan pelanggan. Qiscus memberikan customer service chat solution dengan menggunakan berbagai kanal secara scalable dan reliable. Mereka mengintegrasikan berbagai saluran komunikasi, misalnya seperti WhatsApp dan Instagram, juga tools seperti Chatbot dan CRM dalam satu dashboard yang sama sehingga lebih terpadu dalam melayani pelanggan.
Di balik terobosan inovasi unik ini adalah segenap anggota tim pendiri yang berdomisili di Yogyakarta hingga Singapura. Salah satunya adalah Delta Purna Widyangga. Karena itu pula, Qiscus punya kantor cabang di Singapura, Jakarta, dan Yogyakarta.
Sebelum Qiscus, Delta sendiri sempat tinggal di kota-kota berbeda. Pada tahun 1988 misalnya, ia menetap di Jambi lantaran ayahnya bertugas sebagai PNS di sana. Di kota itu pula ia mengenyam pendidikan-pendidikan dasarnya. Ketika menginjak masa kuliah, ia mengambil studi Teknik Elektro di Nanyang Technological University. Dalam pendirian Qiscus, mengutip Tribun Jambi, Delta menyebutkan bagaimana tim pendiri ingin mengeksplorasi masalah apa yang dihadapi oleh para bisnis. Terungkaplah permasalahan terbesar mereka terletak pada komunikasi, baik itu internal dalam perusahaan maupun eksternal dalam hal menyangkut pelanggan. Maka berdirilah Qiscus pada tahun 2013. Awalnya, Qiscus hanya sebatas fitur tambahan untuk Phi Decks, sebuah platform pembelajaran digital. Pada akhirnya Phi Decks tidak dilanjutkan, tetapi fitur diskusinya disukai oleh para penggunanya, sehingga dikembangkan menjadi sebuah aplikasi sendiri. Versi komersial pertamanya baru resmi diluncurkan pada akhir 2014, sebelum akhirnya diluncurkan untuk umum pada 21 April 2015. Pada 2017, mereka menyusun prototipe Multichannel Chat yang kemudian dipasarkan pada 2018. Baca Juga: Qiscus Rilis Produk Baru Kolaborasi Omnichannel dan AI di Conversa 3.0 Pada tahun 2020, Qiscus resmi bermitra dengan WhatsApp, dan pada 2021 mereka merambah hingga bermitra pula dengan Instagram. Qiscus pun resmi punya kerjasama dengan raksasa teknologi Meta. Pada tahun itu pula, mereka berhasil mendapat sertifikasi ISO 27001 terkait keamanan data. Dalam mempertahankan usahanya, Delta mengemukakan beberapa pandangan. Ia menyebutkan ada empat kunci penting dalam mengembangkan startup agar terkendali dengan baik, yaitu pasar yang besar, timing yang tepat, produk yang mampu menyelesaikan suatu masalah dengan baik, serta tim yang solid. Apabila kesemuanya terpadu, maka dapat menghasilkan eksekusi usaha yang baik. Hingga saat ini, Qiscus (yang sebetulnya dibaca ‘kiskas’ dan mirip dengan kata ‘discuss’) masih terus berkembang dengan basis di dua negara. Mereka punya agenda rutin konferensi tahunan, Conversa, yang mengundang berbagai perusahaan ternama dan menjadi ajang berbagai product launching mereka. Baru-baru ini, mereka meluncurkan produk baru yang dikolaborasikan dengan AI. Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News (nar)
Tinggalkan Komentar