NASA Berencana Kirimkan Manusia ke Venus

Teknologi.id - Misi yang dinamakan High Altitude Venus Operational Concept (HAVOC) dari Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) berambisi untuk mengirimkan manusia ke Venus. Saat ini, NASA sedang menyusun konsep misi berawak tersebut ke Venus. Venus terkenal memiliki lingkungan yang sangat ekstrim, suhu permukaan Venus saja mencapai 460 derajat celcius. Bahkan suhu Venus lebih tinggi daripada Merkurius yang lebih dekat dengan Matahari. Permukaannya adalah hamparan berbatu tandus yang terdiri dari dataran luas batuan basalt. Keberadaan gunung berapi dan pegunungan yang hampir seluas benua menjadi dekorasi permukaan Venus. Alih-alih mendaratkan manusia di permukaan dengan lingkungan ekstrim, misi HAVOC ini ternyata hanya mengirimkan manusia ke atmosfer. Nantinya, misi ini dijadikan markas untuk eksplorasi yang lebih jauh lagi. NASA berencana menggunakan pesawat yang bisa tetap melayang tinggi di bagian atas atmosfer dalam jangka waktu yang panjang. Misi ini dianggap memungkinkan untuk dilaksanakan mengacu pada teknologi yang ada. Secara mengejutkan, bagian atas atmosfer Venus adalah lokasi yang paling mirip dengan Bumi di tata surya. Di antara ketinggian 50 km dan 60 km, tekanan dan suhu bisa dibandingkan dengan bagian bawah atmosfer bumi. Tekanan atmosfer Venus di ketinggian 55 kilometer adalah setengah dari tekanan permukaan laut di Bumi. Bahkan, manusia akan baik-baik saja tanpa pressure suit. Pasalnya, tekanan udara di atmosfer Venus bisa disamakan dengan tekanan udara di Gunung Kilimanjaro. Suhu di bagian ini berkisar antara 20 derajat celsius hingga 30 derajat Celsius. Atmosfer Venus terdiri dari 97 persen karbon dioksida dan 3 persen nitrogen. Atmosfer ini mengandung asam sulfat sehingga desain pesawat harus tahan terhadap efek korosif dari asam sulfat ini. NASA tak perlu khawatir terkait masalah ini, Bumi memiliki material yang memiliki ketahanan asam tinggi, seperti teflon dan sejumlah plastik. Misi HAVOC belum diumumkan kapan akan terealisasi. Misi ini adalah rencana jangka panjang dan bergantung pada uji coba sebagai patokan kesuksesan misi. (DWK)