Teknologi.id - Fenomena astronomi gerhana matahari cincin akan terjadi pada akhir pekan ini, Minggu, 21 Juni 2020.
Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan baru mendekati titik terjauh dari bumi (apogee), membentuk garis lurus dengan bumi dan matahari, sehingga sebagiannya akan menutupi matahari. Karena hanya sebagian yang tertutupi, maka akan tercipta efek cincin api yang menakjubkan.
Gerhana matahari jenis ini menjadi satu-satunya yang terjadi di tahun 2020 dan tidak akan terlihat lagi di langit sampai tahun depan.
Baca juga: Segera Hapus! 36 Aplikasi Kamera Ini Disusupi Adware
Bulan baru akhir pekan ini akan memblokir maksimum 99,4 persen matahari, sehingga gerhana matahari cincin kali ini hampir membentuk gerhana matahari total, seperti dilaporkan Forbes.
Beberapa wilayah yang bisa menyaksikan gerhana matahari cincin pada Minggu ini diantaranya di bagian negara Afrika, Pakistan, India, dan Cina.
Sedangkan pengamat dari Eropa selatan dan timur serta Australia utara, hanya akan kebagian fenomena gerhana matahari sebagian saja.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Emmanuel Sungging Mumpungi mengatakan, fenomena alam ini tidak akan terlihat secara penuh di Indonesia.
Wilayah yang bisa menyaksikan Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni 2020 akan melewati 432 kota dan kabupaten di 31 provinsi berupa Gerhana Matahari Sebagian. Berikut wilayah yang dapat mengamati peristiwa Gerhana Matahari Cincin:
- Aceh (puncak gerhana pukul 14.40 WIB)
- Sumatera Utara (puncak gerhana pukul 14.48 WIB)
- Sumatera Barat (puncak gerhana pukul 14.54 WIB)
- Riau (puncak gerhana pukul 14.57 WIB)
- Bengkulu (puncak gerhana pukul 14.59 WIB)
- Jambi (puncak gerhana pukul 15.00 WIB)
- Kepulauan Riau (puncak gerhana pukul 15.06 WIB)
- Sumatera Selatan (puncak gerhana pukul 15.04 WIB)
- Lampung (puncak gerhana pukul 15.07 WIB)
- Kepulauan Bangka Belitung (puncak gerhana pukul 15.10 WIB)
- Jawa Barat (puncak gerhana pukul 15.14 WIB)
- Jawa Tengah (puncak gerhana pukul 15.18 WIB)
- Jawa Timur (puncak gerhana pukul 15.21 WIB)
- Kalimantan Barat (puncak gerhana pukul 15.17 WIB)
- Kalimantan Tengah (puncak gerhana pukul 15.22 WIB)
- Kalimantan Selatan (puncak gerhana pukul 16.25 WITA)
- Kalimantan Timur (puncak gerhana pukul 16.26 WITA)
- Kalimantan Utara (puncak gerhana pukul 16.25 WITA)
- Bali (puncak gerhana pukul 16.24 WITA)
- Nusa Tenggara Barat (puncak gerhana pukul 16.27 WITA)
- Nusa Tenggara Timur (puncak gerhana pukul 16.27 WITA)
- Sulawesi Barat (puncak gerhana pukul 16.29 WITA)
- Sulawesi Selatan (puncak gerhana pukul 16.30 WITA)
- Sulawesi Tengah (puncak gerhana pukul 16.30 WITA)
- Sulawesi Tenggara (puncak gerhana pukul 16.32 WITA)
- Gorontalo (puncak gerhana pukul 16.31 WITA)
- Sulawesi Utara (puncak gerhana pukul 16.32 WITA)
- Maluku Utara (puncak gerhana pukul 17.34 WIT)
- Maluku (puncak gerhana pukul 17.35 WIT)
- Papua Barat (puncak gerhana pukul 17.36 WIT)
- Papua (puncak gerhana pukul 17.37 WIT).
Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 tidak bisa teramati dari:
- Semua kota di Banten
- Semua kota di DKI Jakarta
- Semua kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
Membakar retina
Perlu diketahui bahwa menatap langsung gerhana matahari cincin tanpa filter bisa membakar retina dan merusak indra penglihatan.. Fenomena ini dikenal sebagai kebutaan gerhana. Hal ini bisa membuat gangguan penglihatan sementara atau permanen.
Maka dari itu, jika ingin menyaksikan gerhana matahari cincin secara langsung, pastikan untuk mengenakan pelindung mata atau filter yang tepat.
Bila tak memiliki pelindung mata, kalian bisa menonton gerhana matahari cincin melalui siaran langsung di tautan berikut ini.
(dwk)
Tinggalkan Komentar