PERUSAHAN  BARANTUM
PERUSAHAN BARANTUM
October 12, 2020
8 KONDISI TERKINI INDUSTRI DALAM SEKTOR MANUFACTURE & ALTERNATIF SOLUSI DALAM MENYELESAIKAN MASALAH INTERNALNYA

Bisnis di sektor industri manufacture, saat ini memang sedang menunjukkan kondisi terbaiknya. Dimana beberapa sektor industri sedang slowdown akibat pandemik virus corona, justru industri dalam sektor bisnis manufacture memberikan kontribusi positif dengan peningkatan nilai investasinya sebesar Rp64 triliun pada kuartal I 2020.


Namun kedepan sekalipun kondisinya sedang baik, masih ada beberapa kendala yang bisa menghambat pergerakan sektor ini menuju kondisi  yang lebih baik. Seperti apa updatenya, dan kira-kira solusi apa  yang bisa dipilih berikut updateny.   Dari deskripsi yang telah di jelaskan diatas, kita bisa melihat adanya potensi bisnis yang bisa di kembangkan oleh ke-8 industri manufacture tersebut.

Namun sayangnya untuk bisa memuluskan potensi yang ada di 8 jenis industri tersebut, baik pemerintah ataupun pelaku bisnis mesti bekerjasama guna mencarikan solusi terbaik dari masalah internal yang mereka hadapi. Setidaknya dari penelusuran yang kita dapat beberapa sumber, permasalahan yang saat ini di hadapi oleh ke-8 jenis industri tersebut cukup beragam. 

Tetapi ada juga beberapa masalah yang sama-sama di hadapi oleh ke-8 jenis industri tersebut. Untuk kejelasannya  coba kita bedah masalah dari ke-8 jenis industri tersebut. (1)  Industri Logam  Dasar Memang ada beberapa masalah yang di hadapi oleh industri yang masuk katagori logam dasar, salah satu masalah yang menghambat pertumbuhan bisnis dalam industri logam dasar adalah : masalah harga gas yang masih relatif tinggi di Indonesia, serta masalah lainnya adalah belum diaturnya sektor  industri logam dasar menjadi awal program hililisasi produk berbasis mineral logam.

(2)  Industri Makanan dan Minuman Salah satu masalah yang di hadapi oleh industri makanan dan minuman adalah belum terintegrasinya industri  ini dengan eranya industri 4.0.  Padahal seharusnya seperti yang disampaikan  oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia, pelaku dalam industri ini sudah berupaya untuk bisa menyesuaikan dengan eranya industri 4.0. (3)  Industri Kimia dan  Farmasi Terkait dengan kendala dalam pengembangan industri kimia dan  farmasi, justru kondisi ii terjadi karena belum adanya sinkronisasi dan keselarasan kebijakan yang bisa mendukung perkembangan  industri ini secara nasional. Sehingga potensi yang ada belum bisa  di maksimalkan justru karena adanya tumpang tindih yang kurang sinkron antar  kementerian terkait.

(4)  Industri Mineral  Non Logam Dari beberapa kendala internal yang bisa menghambat kemajuan industri di sektor  ini, maka dua hal berikut juga bisa menjadi salah satu penyebab industri manufacture ini kurang maksimal pengembangannya.  Kedua hal  itu adalah kurangnya stok bahan baku yang berakibat pada terhentinya beberapa smelter yang sebelumnya telah terbangun. Serta masalah ketersediaan cadangan  nikel di Indonesia yang terjadi  karena mulai banyaknya smelter dibangun.     (5)  Industri Karet dan Plastik Jenis industri karet dan plastik penyebab terhambatnya pengembangan industri ini lebih di sebabkan  karena kurangnya pasokan lateks pekat. Dimana dari dampak berkurangnya tersebut maka beberapa produk turunan seperti sarung tangan, dan produk lainnya menjadi kekurangan produk  bahan bakunya. Sementara cara terbaik untuk memproduksi latek pekat memang membutuhkan modal dan teknologi yang saat ini belum bisa di maksimalkan di Indonesia.

(6)  Industri Kertas dan Percetakan Kembali lagi masalah persediaan bahan baku menjadi salah satu kendala dalam pengembangan bisnis kertas dan percetakan di Indonesia.  Parahnya lagi  bahan baku  yang kurang tersebut  saat ini menipis dan  sedari awal sudah di ramalkan bahwa di  tahun 2020 akan membawa dampak negatif bagi industri kertas jika kondisi ini tidak segera di carikan solusinya. Karena hingga saat  ini scrap kertas impor masih menjadi penopang sekitar 50 persen dari kebutuhan bahan baku pabrik kertas di Indonesia. (7)  Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Pasarnya cukup bagus, namun karena ketersediaan bahan baku yang biasa di pakai untuk memproduksi komponen dasar dari kendaraan persediaannya terbatas maka industri komponen otomotif menjadi terganggu. Juga ketersediaan bahan baku yang masih banyak diimpor sehingga harganya menjadi kurang kompetitit. Masih cukup besar memang komponen bahan baku yang mesti di import dari luar sekitar 90%. (8)  Industri Mesin, Elektronik dan sejenisnya Pentingnya melakukan  implementasi sistem integrasi digital juga sangat penting bagi industri mesin, elektronik dan sejenisnya. Karena dengan adanya era industri 4.0, maka sudah seharusnya industri ini bergerak untuk menggunakan sistem digitalisasi dalam memproduksi produk elektronik dan sejenisnya. Kenapa, karena teknologi  digital pada pembuatan produk elektrobik konvensional sejatinya masih terus menjadi salah satu perhatian dunia terhadap Indonesia.  

 

CRM,  BISA MENJADI ALTERNATIF SOLUSI  BAGI PENYELESAIAN BEBERAPA KENDALA DI SEKTOR INDUSTRI MANUFACTURE.  


Dari semua hal termasuk kendala yang di hadapi oleh ke-8 jenis industri yang masuk dalam katagori industri manufacture. Pada akhirnya memang bisa di carikan beberapa  alternatif solusi yang terbaik dalam penyelesaian masalah yang bersifat internal.

Dimana dari beragam masalah yang ada, ada beberapa kendala yang bisa coba di selesaikan dengan menggunakan pendekatan aplikasi teknologi berbasis IT.  Konsep penyelesaian masalah itu dengan menggunakan aplkasi sistem CRM  ( Customer Relationship Management).   Setidaknya  ada  beberapa hal yang mungkin bisa di selesaikan dengan sistem CRM seperti misalnya : (1) Persoalan yang terkait dengan masalah supply chain management terkait masalah penyediaan bahan baku.  (2) Integrasi sistem kerja yang menggunakan aplikasi  IT ( Information Technology) (3) Masalah tumpang  tindihnya kebijakan karena belum terintegrasinya sistem yang ada di kementerian  yang terkait. Serta  beberapa masalah lain yang masih ada hubungannya dengan pengelolaan database di sektor bisnis.  

Yang jadi pertanyaan adalah, kenapa mesti aplikasi CRM dan apa keunggulan aplikasi ini jika memang bisa menjadi salah satu alternatif penyelesaian masalah untuk ke-8 industri yang saat ini sedang cukup berkembang yaitu industri manufacture. Setidaknya dari beberapa fungsi dan keunggulan  CRM kita bisa melihat memang aplikasi ini bisa menjadi salah satu solusi dalam penyelesaian masalah :  (1)  CRM bisa menjadi media komunikasi yang baik diantara perusahaan dan para vendor yang berhubungan dengan kelangsungan proses pekerjaan  (2) CRM mampu menjadi jembatan bisnis yang cukup efektif antara pemerintah dan pelaku bisnis swasta. Karena CRM bisa menampung begitu banyak data dan informasi yang pada masanya bisa dipergunakan untuk melihat  data historical yang pernah ada sebelumnya (3) CRM Bisa memberikan notifikasi penting bagi internal perusahaan pada saat ingin melakukan followup, sehingga target-target yang ingin di capai oleh perusahaan bisa terwujud (4) CRM bisa menjadi media komunikasi yang baik dan mudah bagi internal perusahaan. Karena saat ini dengan adanya  integrasi sistem komunikasi yang ada baik secara sistem call center ataupun model omni channel, maka sistem komunikasi yang di jalankan dalam sebuah perusahaan menjadi cukup efektif. (5) Dan yang paling penting, CRM mampu mengefektifkan dan mengefisiensikan sistem kerja yang di jalankan oleh perusahaan, sehingga target  bisa di capai dan kinerja perusahaan semakin meningkat secara kuantitas dan kualitas.        

likeLikeshareBagikan
Masuk atau Daftar untuk menjawab pertanyaan ini.

Top Member