Foto: Alibaba News
Teknologi.id - Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di kawasan Asia, dikabarkan sahamnya telah merosot jauh sebanyak 5,4% di Hong Kong pada Kamis (19/8/2021) akibat adanya regulasi baru yang diusulkan China. Ini merupakan rekor terendah saham Alibaba.
China berencana untuk mengimplementasikan regulasi baru yang bertujuan untuk membatasi sejumlah aktivitas internet. Kebijakan terbaru ini mengharuskan China dalam mempelajari pedoman terpisah guna memastikan hak-hak pengemudi yang bekerja untuk perusahaan online serta meningkatkan pengawasan industri secara langsung.
Sentimen untuk platform periklanan terbesar di China pun ikut memburuk setelah rekan eksekutif Tencent Holdings Ltd. menyampaikan bahwa pemerintah dapat membuat perubahan yang cukup substansial mengenai cara perusahaan menggunakan data untuk periklanan.
Tindakan dari Beijing baru-baru ini berdampak pada penghapusan nilai saham dari pasar China sebesar $1 triliun yang terdaftar secara global bulan lalu. Hal ini dikarenakan mereka bisa dengan cepat berkembang dari masalah anti-monopoli dan e-commerce menjadi keamanan data, konten online, dan kursus private.
Perusahaan Alibaba menyampaikan sahamnya telah turun drastis 30% pada tahun 2021 di Hong Kong dibandingkan dengan penurunan dibawah 7% untuk Indeks Hang Seng. Saham Alibaba yang terdaftar di Amerika Serikat telah diperdagangkan sejak 2014, nilainya sekitar 24% dan masih jauh dari rekor terendah mereka.
Tindakan sell off pun dilakukan guna mendorong sejumlah manager dana global termasuk Cathie Wood untuk membuang kepemilikan mereka di saham China beberapa bulan terakhir. Seperti yang diketahui, sell off merupakan kondisi dimana pasar yang sedang mengalami penurunan kerja, sehingga mereka perlu melakukan penjualan sekuritas/efek dan komoditas agar mengantisipasi terjadinya kerugian.
Langkah-langkah berikut memang bersifat inkremental, tetapi investor tidak berada pada titik dimana "mereka akan berhenti memperhitungkan kebijakan tambahan lainnya," ungkap Shine Gao, Fund Manager di Taicheng Capital Management Co.
Saat ini, indeks Hang Seng turun senilai 2,3% pada hari Kamis sedangkan Indeks Hang Seng Tech, yang menghitung banyak raksasa teknologi China sebagai anggotanya, turun ke level terendah sejak awal Juli 2020.
Ketakutan akan meningkatnya pembatasan peraturan telah mendorong Indeks Hang Seng Tech, indikator utama dalam saham teknologi China yang terdaftar di Hong Kong, terlihat lebih rendah dari 2,5% dalam tiga dari empat sesi terakhir.
(DA)
Tinggalkan Komentar