Terus Merugi, Maskapai Pelita Air akan Gantikan Garuda?

Fabian Pratama Kusumah . October 25, 2021

Foto: Pelita Air

Teknologi.idKondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang dikabarkan terus merugi menyebabkan masa depan maskapai ini diragukan.

Bahkan pemerintah ancang-ancang menyiapkan maskapai pengganti. Seperti diketahui, keuangan emiten berkode GIAA ini tengah terpuruk.

Garuda masih terlilit hutang menggunung. Masalah lainnya, maskapai flag carrier ini silih berganti menghadapi gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dari para krediturnya yang bisa berujung kepailitan.

Belum lagi, bisnis penerbangan selama pandemi Covid-19 juga mengalami penurunan yang membuat kinerja keuangan Garuda Indonesia diperkirakan sulit bertahan.

Kementerian BUMN buka-bukaan mengenai opsi Garuda Indonesia digantikan oleh Pelita Air. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan bahwa prioritas pemerintah adalah menyelamatkan Garuda Indonesia.

"Ini Garuda ini sebenarnya kita lagi proses negosiasi. Jadi mudah-mudahan negosiasinya berhasil," katanya kepada para wartawan.

Dia menjelaskan cuma dengan cara itu lah Garuda Indonesia bisa tetap hidup. Arya belum mau bicara banyak mengenai opsi Pelita Air menggantikan Garuda Indonesia.

Menurutnya kondisi Garuda Indonesia harus dilihat secara rasional, dan sebisa mungkin harus diselamatkan dengan cara negosiasi dengan para lessor.

PT Pelita Air Service (PAS) nantinya dipersiapkan untuk beroperasi sebagai maskapai berjadwal nasional.

Pelita Air adalah anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang transportasi udara, aircraft charter, dan regular air services. Maskapai ini bergerak untuk keperluan eksplorasi sektor minyak dan gas bumi.

Baca juga: Autoconz: Hadirkan 3D Printing untuk Konstruksi Indonesia

Dilansir dari situs resmi, maskapai ini berbasis di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma (HLP), Jakarta Timur. Dalam operasionalnya, Pelita Air memiliki 5 base station dan berkantor di Jakarta Pusat.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mendukung langkah yang diambil Kementerian BUMN dengan opsi penutupan maskapai Garuda Indonesia apabila negosiasi dengan para lender, lessor pesawat, hingga pemegang sukuk global gagal dilakukan.

Evita mengatakan jika negosiasi berjalan alot dan kemungkinan berakhir gagal, maka tidak ada pilihan lain, kecuali Kementerian BUMN harus menyiapkan maskapai penerbangan Pelita Air atau maskapai lain sebagai pengganti.

"Saya menilai penyiapan maskapai penerbangan lain untuk menggantikan Garuda Indonesia sebagai antisipasi dari sangat seriusnya situasi saat ini," kata Evita, dikutip dari Tribunnews.

Sebagai informasi, Pelita Air kini memiliki berbagai bisnis. Beberapa di antaranya membuka penerbangan charter untuk transmigrasi, pemadam kebakaran, pengungsi, pelang merah, kargo, pengamatan tumpahan minyak, hingga foto udara.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar