Transformasi Digital Mengakibatkan Banyak Perusahaan Tutup

Adi Arriansyah . October 19, 2017
Foto: kerjayuk.com
Persaingan usaha semakin ketat semenjak hadirnya bisnis online (e-commerce). Bisnis konvensional akan semakin merosot ketika tak mampu berinovasi lagi. Semakin banyak pula perusahaan yang mulai tergerus akibat lambat dalam beradaptasi dengan zaman. Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, menuturkan ada 4 penyebab fenomena tersebut terjadi. 1. Banyak perusahaan yang tidak melakukan scanning terhadap apa yang terjadi di luaran. Dia menilai, para pelaku usaha berpikir hal yang sedang terjadi saat ini akan biasa saja. Padahal, nyatanya yang ada banyak perubahan yang membuat pelaku bisnis konvensional akan semakin tergerus. Apalagi saat ini bisnis yang menggunakan teknologi IoT semakin berkembang. Mulai dari industri musik seperti Disc Tarra, media, tansportasi, ritel, biro perjalanan, perhotelan, mainan anak, kesehatan, pendidikan, bahkan perbankan. 2. Terjadinya shifting atau pergeseran. Ia menyayangkan kepada pihak yang membantah bahwa fenomena bangkrutnya perusahaan ritel dan lainnya bukan akibat shifting, melainkan daya beli. 3. Regulator selalu terlambat dan memaksa atau dipaksa pemain lama agar patuh pada UU. UU yang dimaksud disini sudah tidak sesuai dengan perkembangan teknologi. Sementara para pendatang baru dengan skala kecil hidup tanpa aturan. 4. Banyak perusahaan yang mulai kehilangan pangsa pasar dan penjualan. Meski kehilangan pangsa pasar dan penjualan tetap membiarkan dan meminta bantuan asosiasi. Padahal asosiasi masih bekerja dengan cara lama. Yaitu menekan pemerintah dan meminta bantuan supaya ada insentif dan kebijakan fiksal yang menarik. Sumber: Dirangkum dari liputan6.com
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar