Foto: Wallpaper Flare
Teknologi.id – Sebagian besar
pengguna ponsel, sering membuka akses informasi pribadi ke sejumlah website dan
aplikasi. Akses tersebut didapat saat pengguna memberikan sistem ijin untuk
sejumlah informasi, dan membolehkan ‘cookies’ dalam melacak aktivitas online pengguna.
Yang disebut ‘cookies pihak pertama’
membuat website mampu mengingat informasi tertentu terkait interaksi kita di
dalam situs tersebut. Contohnya, cookies login membuat pengguna dapat menyimpan
informasi login. Sehingga pengguna tidak perlu repot mengetikkan ulang ID
maupun password ketika ingin mengaksesnya lagi di lain kesempatan.
Sementara itu, cookies pihak ketiga, dibuat
oleh pihak luar dari platform atau situs yang pengguna buka. Biasanya, yang
dimaksud dengan pihak ketiga seperti perusahaan pemasaran yang bekerja sama
dengan situs atau aplikasi tertentu.
Pihak ketiga ini pada umumnya mengumpulkan data pengguna melalui iklan dalam bentuk pop-up atau ijin cookies yang Kamu setujui.
Baca juga: Ratusan Juta Data Pengguna LinkedIn Bocor di Dark Web
Dari aktivitas itu, pengiklan dapat merancang
gambaran mengenai kehidupan pengguna. Misalnya dari rutinitas, keinginan, dan
kebutuhan.
Perusahaan pengiklan ini akan melakukan
pengukuran untuk mengetahui tingkat popularitas dari produk yang diiklankan. Selain
itu, perusahaan akan memperhitungkan variabel yang lebih detail seperti usia,
gender, tinggi badan, berat badan, pekerjaan, serta hobi.
Dengan mengelompokan informasi yang
diperoleh, pengiklan dapat meningkatan algoritma rekomendasi mereka.
Menggunakan mekanisme yang disebut Rekomendasi Sistem ke Target untuk
menghasilkan iklan yang tepat buat konsumen yang pas.
Ada beberapa teknik berbasis machine
learning dari teknologi kecerdasan buatan yang dapat membantu sistem untuk
memisahkan dan menganalisa data
pengguna.
Sebuah agen RL bisa melatih dirinya
sendiri berdasarkan umpan balik yang diperoleh saat interaksi pengguna. Konsep
dari metode ini mirip seperti anak kecil yang belajar untuk mengulangi
aktivitas tertentu jika mendapatkan hadiah.
Dengan melihat atau mengetuk tombol
‘Suka’ pada unggahan media sosial, pengguna pun mengirimkan sinyal hadiah ke
agen RL yang mengkonfirmasi bahwa pengguna tertarik dengan unggahan tersebut
–atau mungkin tertarik dengan akun yang mengunggahnya.
Artinya, pesan yang dikirimkan ke
agen RL berkaitan dengan ketertarikan personal dan preferensi.
Contohnya, ketika pengguna mengklik tombol ‘Suka’ pada postingan tentang ‘Fokus’ di platform media sosial. Sistem pun bakal mulai mengirimkan iklan dari perusahaan yang menawarkan produk atau konten terkait.
(MIM)
Tinggalkan Komentar