Operasi Sesar Berpengaruh Pada Evolusi Manusia? Begini Penjelasannya

Ibu hami (foto: Pexels).

Sebuah studi dari sekelompok peneliti di Universitas Wina, Austria, mengungkap bahwa persalinan bedah sesar memiliki hubungan dengan teori evolusi manusia. Selama ini evolusi dikaitkan dengan proses yang lamban dan terjadi selama ribuan tahun. Namun ternyata tidak selalu demikian.

Persalinan dengan bedah sesar memang saat ini banyak menjadi pilihan para ibu. Alasannya pun bukan hanya terbatas pada keselamatan ibu dan anak, melainkan banyak juga orangtua menginginkan anak mereka lahir di tanggal “cantik” atau waktu-waktu tertentu.

Lalu apa hubungan operasi sesar dengan evolusi manusia?

Bertambah populernya bedah sesar ternyata menimbulkan beberapa pergeseran yang terjadi dalam waktu yang lumayan singkat.

Menurut studi yang dipublikasikan di Proceedings of the Natural Academy of Sciences, bedah sesar akan membuat jumlah bayi berukuran besar menjadi lebih banyak. Selain itu, jumlah perempuan dengan panggul sempit juga akan semakin banyak.

Berdasarkan studi tersebut, keberhasilan bedah sesar membuat gen dari bayi berukuran besar serta perempuan berpanggul kecil terus diturunkan dari generasi ke generasi.

Dulu, bagaimanapun kondisinya seorang perempuan akan melahirkan dengan cara normal, yang berarti gen-gen ini kemungkinan besar tidak diturunkan ke generasi selanjutnya.

“Perempuan dengan panggul sempit tidak akan selamat dari proses persalinan 100 tahun yang lalu. Tapi sekarang mereka bisa dan meneruskan gen panggul sempit mereka ke generasi selanjutnya,” ungkap ahli biologi dan peneliti dari Universitas Wina, Philipp Mitteroecker, dilansir dari Science Alert, Sabtu (6/1/2018).

Meski begitu, studi ini masih penelitian awal dan belum diketahui secara pasti adanya perubahan evolusioner karena bedah sesar. Masih diperlukan studi lebih lanjut untuk benar-benar mengetahui kaitan antara operasi sesar dengan evolusi. (nks)

Sumber: Dirangkum dari Kompas.com. Baca artikel sumber disini.