Metode Marketing Jadul yang Masih Ampuh!

Onstock Indonesia . May 27, 2021

Hampir di setiap minggu, atau bahkan setiap bulan, kita selalu menemui inovasi atau metode baru yang bisa digunakan untuk beragam bidang. Hal tersebut juga terjadi di bisnis, dimana kini ada begitu banyak metode untuk mendongkrak kelancaran proses bisnis, memudahkan para pebisnis untuk mengelola bisnisnya, dan membantu mereka memasarkan bisnisnya dengan lebih baik. Apalagi, kehadiran teknologi digital membuat pemilik bisnis ramai-ramai menggunakan pemasaran dalam bentuk digital yang dianggap lebih canggih dan kuat.

Sayangnya, penggunaan metode pemasaran digital berkat kemajuan teknologi tidak selalu menjamin keberhasilan bisnismu. Meski terkesan lebih maju dan canggih, tak selamanya pemasaran digital memiliki efektivitas tinggi. Terkadang, kamu harus kembali ke metode-metode ‘jadul’ alias jaman dulu yang masih banyak dipakai hingga hari ini.

Mau tahu metode pemasaran ‘jadul’ yang masih banyak dipakai dan efektif? 

1. Brosur

Di era dimana iklan digital tersebar di berbagai penjuru Internet, brosur fisik masih memiliki kekuatannya tersendiri untuk menjangkau pasar dan pelanggan yang ingin kamu tuju. Sebuah studi dari United States Postal Service dan Temple University mengungkapkan bahwa brosur fisik lebih memudahkan pembaca untuk mengingat dan mengenali suatu brand. Terlebih lagi, proses membagikan brosur fisik juga menggunakan interaksi langsung yang membuatnya terkesan lebih interaktif dan face-to-face.

Brosur fisik dapat dipakai suatu bisnis untuk berbagi informasi terkait bisnisnya. Selain itu, beberapa fisik juga menggunakan brosur fisik untuk memberikan kupon diskon dan voucher kepada pelanggan. Tidak heran, brosur fisik masih jadi primadona bagi sebagian besar bisnis untuk menarik pelanggan.

2. Billboard & Signage

Dua alat ini ternyata masih menjadi pilihan buat para pebisnis di tengah ramainya iklan-iklan digital nan canggih yang ada di megatron atau videotron. Alasan utamanya adalah terkait kekuatan visual yang disajikan. Billboard atau signage umumnya minim kata-kata, namun lebih menekankan pada tampilan visual. Alhasil, hal ini membuat iklan tersebut cenderung lebih mudah diingat oleh orang-orang yang lalu lalang di jalanan. 

3. Salesperson

Lahirnya ragam media digital tak serta-merta membuat salespeople bergerak dan bekerja secara digital juga. Kehadiran salespeople nyatanya masih begitu krusial dalam proses pemasaran. Beberapa perusahaan besar yang membuka gerai atau tokonya di berbagai pusat perbelanjaan masih menghadirkan salespeople untuk menarik perhatian dan membagikan brosur dan informasi terkait produknya. Mereka juga masih menyediakan layanan customer service di tiap gerainya untuk mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan dan menjaga kesetiaan pelanggan reguler. Dalam hal ini, media tak begitu terlalu penting, sebab yang terpenting adalah keahlian pemasaran dari tiap salespeople itu.



 4. Event Marketing

Event marketing, bisa dibilang, masih menjadi pilihan bagi banyak bisnis untuk mempromosikan bisnis dan produknya. Biasanya, kamu bisa menyertakan bisnismu dalam suatu ajang atau bazar tertentu hingga bahkan menjadi sponsor untuk suatu acara. Dengan bergabung dalam suatu event, bisnismu bisa memiliki exposure lebih tinggi dan orang-orang akan mudah mengetahuinya dengan cepat. Meski sekarang ini event dan bazar berpindah ke sistem online, hal ini tidak menghalangi bisnismu untuk bisa terjun langsung dalam event-event tersebut


Kamu nggak harus selalu mengandalkan pemasaran digital untuk memasarkan bisnismu. Terkadang, kamu bisa menggunakan metode-metode pemasaran tradisional atau jadul hingga bahkan menggabungkannya dengan metode pemasaran digital. Dengan menggabungkan dua metode tersebut, dampak yang dihasilkan bisa lebih dahsyat buat performa dan peningkatan bisnismu. Jadi, meski sekarang sudah era digital, metode pemasaran yang ‘jadul’ masih punya daya saingnya loh!


author0
teknologi id bookmark icon
author

Onstock Indonesia

Onstock Indonesia

Tinggalkan Komentar

0 Komentar