Metaverse Booming di Luar Negeri, Bagaimana dengan Indonesia?

Fabian Pratama Kusumah . December 20, 2021

Foto: Trenasia

Teknologi.id - Metaverse didefinisikan sebagai dunia virtual tiga dimensi, di mana pengguna dapat berkumpul di sana dalam bentuk digital, seperti avatar dan melakukan interaksi yang kompleks seperti di dunia nyata.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg menggambarkan metaverse sebagai lingkungan virtual yang bisa kamu masuki, alih-alih hanya melihat layar.

Bukan hanya Meta, beberapa perusahaan populer yang telah mulai membantu membangun metaverse, seperti Epic Games, Niantic, Decentraland, Nvidia, Microsoft, dan Apple.

Adanya metaverse, memungkinkan kamu untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau melihat karya seni dan mencoba pakaian digital untuk dibeli.

Bagaimana dengan Indonesia, apakah sudah siap dengan kehadiran metaverse?

Pakar keamanan siber dari CISSReC, Pratama Persadha mengatakan bentuk lain dari metaverse sebetulnya sudah ada.

Hanya saja metaverse menjadi perbincangan di khalayak ramai karena diluncurkan oleh raksasa teknologi yang sebelumnya bernama Facebook Inc. tersebut.

Menurutnya dunia baru metaverse akan menjadi tantangan untuk Indonesia, maka dari itu persiapan harus segera dilaksanakan.

"Ini menjadi tantangan serius, apakah negara punya cukup regulasi untuk mengatur metaverse nantinya. Karena ini kan seperti tanah wilayah tapi di wilayah siber,”

Bagaimana regulasinya, apakah kita siap atau tidak, masih ada waktu 1-2 tahun untuk negara siap menghadapi ini," kata Pratama dikutip dari CNN Indonesia.

Baca juga: Ini Alat Pembayaran Properti di Metaverse dan Cara Pakainya

Persiapan tersebut perlu dilakukan karena metaverse yang hadir bersama dengan tumbuhnya teknologi jaringan 5G akan membawa banyak hal baru.

Sejumlah otoritas pemerintahan seperti Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memiliki pekerjaan rumah untuk menangani tantangan tersebut.

Selain itu sejumlah lembaga pertahanan dan keamanan seperti BSSN, BIN, TNI dan Polri juga disebut Pratama perlu melihat ini sebagai tantangan terhadap pertahanan keamanan ke depan.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar