Hi App - Jaringan 5G di Indonesia masih menjadi mimpi yang belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Masyarakat masih harus bersabar meski beberapa perangkat sudah tersedia di pasaran. Padahal, di beberapa negara maju seperti Korea Selatan, Australia, dan Kuwait, jaringan 5G sudah bisa dinikmati.
Lalu, apa yang membuat Indonesia masih belum mengomersialkan 5G sampai sekarang? Kamu bisa simak penjelasan ringkas kami di bawah.
Apa Itu Teknologi Jaringan 5G?
Teknologi jaringan 5G adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut generasi kelima sebagai fase berikutnya dari standar telekomunikasi seluler yang melebihi standar 4G. Huruf āGā pada 5G sendiri mewakili kata generasi.
Sejarah 5G dapat ditelusuri sampai ke tahun 2008. Pada April 2008, NASA bermitra dengan Geoff Brown dan M2Mi Corp untuk mengembangkan pendekatan teknologi komunikasi generasi kelima. Di tahun yang sama, Korea Selatan membentuk program IT R&D 5G. Lalu, Universitas New York mendirikan NYU WIRELESS yang berfokus pada 5G pada tahun 2012.
Dari sana, perkembangan 5G bergulir. Manfaat yang ditawarkan pun disebut dapat mendorong perubahan pada kehidupan manusia, industri, sampai perekonomian negara. Tapi, jika kita bicara 5G, kita tidak sekedar bicara kecepatan yang katanya dirancang untuk memberikan kecepatan data puncak hingga 20 Gbps berdasarkan persyaratan IMT-2020.
Teknologi jaringan 5G juga dirancang untuk dapat menangani ribuan perangkat dan sensor secara bersamaan. Selain itu, jaringan 5G dapat memberikan latensi yang jauh lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan demikian, respon yang diberikan jadi lebih cepat dan dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih seragam secara menyeluruh.
Maka dari itu, yang paling diuntungkan dengan implementasi 5G sebenarnya ada di level industri. Dengan teknologi 5G, pemanfaatan Internet-of-Things (IoT), automasi, sampai analisis secara real-time pada industri manufaktur bisa berjalan dengan lancar. Produktivitas dan efisiensi pun bisa meningkat berkali-kali lipat.
Kesiapan Jaringan 5G di Indonesia
Di tahun 2015, sebenarnya Indonesia sudah mulai mempersiapkan diri menyambut 5G dengan membentuk lembaga bernama Indonesia 5G Forum. Namun, meski sudah hampir enam tahun berselang, komersialisasi 5G sampai sekarang belum juga bisa dinikmati. Skenario terburuknya, jaringan 5G baru bisa dinikmati publik dalam 3-5 tahun mendatang menurut salah satu operator di Indonesia.
Keterlambatan adopsi jaringan 5G di Indonesia bukan tanpa sebab. Toh, kalau ditelisik, Indonesia memang belum siap. Dikutip dari DailySocial, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail mengungkapkan ada banyak masalah teknis yang perlu dibahas lebih dalam.
Satu di antaranya yaitu pengalokasian spektrum frekuensi radio yang akan dipakai. Spektrum ini dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu lower band, coverage layer, dan highband. Nah, di sisi lower band ada frekuensi 700 Mhz yang hingga saat ini masih dipakai oleh televisi analog.
Sementara itu, frekuensi 2,3 Ghz yang sempat ramai karena telah dilelang pun ditegaskan bukan ditujukan untuk jaringan 5G ketika itu. Hasil lelang juga pada akhirnya dibatalkan karena ada kendala administratif yang tidak bisa diungkapkan ke publik.
Pada akhirnya, kita harus menerima kenyataan bahwa jaringan 5G di Indonesia belum dapat dinikmati publik secara luas dalam waktu dekat. Aturan-aturan terkait adopsi jaringan 5G pun baru-baru ini masuk tahap finalisasi. Padahal sudah banyak perangkat konsumen yang dijual dengan embel-embel 5G ready.
Kalau 5G sudah dapat dinikmati di Indonesia, akan terjadi ledakan konsumsi data. Pengguna bisa menikmati streaming video tanpa hambatan, bermain gim tanpa lag, mengakses VR dengan mulus, atau mengunduh aplikasi dalam hitungan detik.
Contohnya, mengunduh aplikasi chat multifungsi karya anak bangsa bernama Hi App. Dengan Hi App, kamu bisa menikmati interaksi yang dinamis dan tetap terhubung dengan orang-orang favorit kamu. Ini karena Hi App hanya butuh koneksi internet untuk tetap terhubung.
Yuk, unduh dan ajak teman-teman kamu pakai Hi App. Unduh sekarang di Play Store atau Apps Store!
Penulis: Adjie Priambada
Sumber Gambar: Photo by James Yarema on Unsplash.
Tinggalkan Komentar