Mengapa Para Atlet Mengigit Medalinya Ketika Juara?

Muhammad Iqbal Mawardi . August 03, 2021

Foto: AP

Teknologi.id – Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil meraih emas di cabang olahraga Badminton Olimpiade Tokyo 2020. Layaknya hal yang dilakukan oleh para juara, akan selalu ada pose di mana pemenang menggigit medalinya yang ia dapatkan.

Tradisi ini sebenarnya tak hanya untuk peraih medali emas, peraih medali perak dan perunggu juga acap kali menggigit medali yang mereka dapatkan.

Pihak panitia dari penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah menjelaskan maksud dan makna dari kebiasaan para pemenang tersebut.


Sejarawan populis AS dan komentator TV, David Wallechinsky mengungkapkan, tak ada latar belakang mengapa atlet harus menggigit medali mereka.

Wallechinsky menjelaskan dugaan atlet mengigit medali ini dikarenakan arahan dari para fotografer. Tujuanya, foto yang dijepret terkesan ikonik untuk dapat dilihat oleh masyarakat.

Baca juga: Inilah Deretan Teknologi Mencengangkan Olimpiade Tokyo 2020

"Ini menjadi obsesi para fotografer. Saya pikir mereka melihatnya sebagai bidikan ikonik sebagai sesuatu yang mungkin bisa dijual. Saya tidak berpikir itu adalah sesuatu yang mungkin dilakukan oleh para atlet sendiri" ucapnya.

Melansir dari Mashable ada sejarah yang menjelaskan bahwa para pedagang kuno terbiasa menggigit koin emas yang mereka dapatkan. Hal ini untuk memastikan keaslian dari benda tersebut.

Saat ini, menggigit emas sudah tak diperlukan lagi, karena sudah ada alat khusus untuk mendeteksi emas tersebut asli atau palsu.

Sebagai informasi, medali Olimpiade Tokyo 2020 mengusung tema ramah lingkungan. Sebanyak 5.000 medali di Olimpiade Tokyo 2020 terbuat dari logam smartphone bekas dan perangkat elektronik yang disumbangkan oleh warga Jepang.

Hampir 80.000 ton gadget terkumpul. Jumlah gadget tersebut terdiri dari 6 juta ponsel, kamera digital, laptop, dan limbah elektronik lainnya.

Kemudian, podium yang terbuat dari sampah plastik 13 ton material dikombinasikan dengan 11,5 ton lainnya. Sampah plastik ini dikumpulkan serta dikelola. Lalu berubah wujud menjadi 98 podium medali Olimpiade.

(MIM)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar