Kontroversi Peneliti Tumbuhkan Sel Manusia di Embrio Monyet

Muhammad Iqbal Mawardi . April 16, 2021

Foto: BBC

Teknologi.id – Para peneliti berhasil mengembangkan sel manusia di dalam sebuah embrio seekor monyet. Hal tersebut bertujuan untuk memahami bagaimana sel tersebut berkembang dan berkomunikasi antar satu sama lain. Tetapi, keberhasilan tersebut memicu kontroversi etika.

Hasil penelitian dari Juan Carlos Izpisua Belmonte dari Salk Institute di California, AS, dan rekan-rekannya berhasil menghasilkan apa yang dikenal sebagai manusia-monyet chimera dari sel punca (stem cell) manusia.

Sel punca adalah sel khusus yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel. Dalam penelitian ini, sel punca dimasukkan ke dalam embrio kera di cawan petri di laboratorium.

Tetapi di balik keberhasilan tersebut, beberapa pakar etika mengungkapkan keprihatinannya. Mereka berpendapat hal tersebut berpotensi menimbulkan tantangan etika dan hukum yang signifikan.

Chimera sendiri merupakan organisme yang selnya berasal dari dua buah individu atau lebih. Pada manusia, chimerism secara alami dapat berkembang setelah bertransplantasi organ. Itu bisa terjadi ketika sel-sel dari organ tersebut mulai tumbuh di bagian tubuh, lain.

Baca juga: Elon Musk Buat Monyet Bisa Main Game, Gimana Caranya?

Terkait kontroversi ini, Izpisua Belmonte mengatakan bahwa hasil kerja timnya dapat berguna karena membuka jalan untuk mengatasi kekurangan organ yang dapat ditransplantasikan.

"Ini juga membantu kita lebih memahami tentang perkembangan awal manusia, perkembangan penyakit, dan penuaan. Pendekatan chimeric ini bisa sangat berguna untuk memajukan penelitian biomedis tidak hanya pada tahap paling awal kehidupan, tetapi juga tahap kehidupan terbaru," jelasnya Belmonte.

Ini bukan kali pertama Izpisua Belmonte melakukan hal serupa. Pada 2017, dia dan rekan-rekannya menciptakan chimera manusia-babi pertama di dunia. Mereka memasukkan sel-sel manusia ke dalam jaringan babi tahap awal.

Namun hasilnya, ditemukan bahwa sel-sel manusia di jaringan babi memiliki komunikasi molekuler yang buruk. Jadi, tim memutuskan untuk menyelidiki chimera yang tumbuh di laboratorium menggunakan spesies yang lebih dekat hubungannya dengan manusia yakni kera.


(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar