Ilustrasi. Foto: Getty Images/baloon111
Teknologi.id - Ketika membeli gadget, para pengguna jarang berasumsi gadget akan bertahan lama karena pada titik tertentu, gadget akan perlu diupgrade untuk mendapatkan kamera terbaru dan aplikasi yang bisa berjalan lebih cepat.
Padahal lebih penting untuk membeli gadget yang benar-benar dibutuhkan ketimbang bergantung pada iklan marketing perusahaan yang mendikte apa saja yang dibutuhkan konsumen.
Memilih teknologi yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama sebenarnya mudah.
Berikut beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan gadget dengan umur simpan yang lebih lama.
Baca juga: Motret Pakai HP Bisa Cuan? Ini Dia 7 Aplikasi untuk Jual Foto Jepretanmu
1. Apakah gadget tersebut mudah diperbaiki?
Semakin banyak teknisi yang bisa memperbaiki gadget, semakin besar pilihan untuk memperbaiki gadget yang sudah ada ketimbang harus membeli gadget baru.
Misalnya perangkat Apple seperti iPhone dan Samsung Galaxy lebih populer digunakan sehingga banyak tempat servis yang menerima perbaikan untuk perangkat tersebut.
2. Apakah baterainya bisa diganti?
Gadget yang digunakan tanpa kabel biasanya menggunakan baterai lithium-ion yang bisa dicharge beberapa kali sebelum kualitasnya memburuk.
Sebagian besar ponsel dan laptop memiliki baterai yang bisa diganti untuk memperpanjang umur penggunaannya. Tetapi beberapa produk lain memiliki komponen yang dipasang lebih erat sehingga tidak bisa diganti baterainya.
Earphone nirkabel seperti AirPods milik Apple adalah salah satu contohnya. Jika baterai pada perangkat-perangkat ini rusak, maka harus membeli yang baru.
Baca juga: 4 Cara Membaca Chat WhatsApp Tanpa Ketahuan Pengirim
3. Apakah produk tersebut bisa diandalkan?
Seperti halnya peralatan rumah tangga, produk teknologi memiliki tingkat kegagalan, yakni rasio unit yang bisa bekerja baik dengan unit yang rusak.
Consumer Reports, situs yang terkenal untuk merilis data realibilitas untuk produk smartphone, laptop, tablet, TV, sampai printer dengan cara melakukan survei kepada pengguna produk.
Ponsel buatan Apple dan Samsung adalah contoh produk-produk yang memiliki realibitas yang tinggi.
Selain itu, rajin-rajinlah membaca penilaian pengguna lain. Jika banyak pengguna mengalami permasalahan, sebaiknya cari opsi perangkat lain.
4. Haruskah beli produk yang lebih mahal?
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah investasi untuk produk-produk yang bisa bertahan lebih lama.
Bukannya harus membeli produk yang paling mahal dipasaran, namun pertimbangkan konfigurasi serta spesifikasi yang sekiranya mendukung penggunaan jangka panjang.
Misalnya, untuk iPad dengan penyimpanan 32GB dikenai harga, sementara untuk model serupa dengan kapasitas penyimpanan 128GB dikenai harga.
Akan lebih baik mendapatkan model 128GB karena kapasitasnya 4 kali lebih besar dan bisa digunakan untuk menyimpan lebih banyak aplikasi, game, foto, dan video di masa depan.
Dalam istilah teknologi, strategi ini disebut sebagai 'futureproofing'.
Opsi lain adalah dengan mengecek produk serupa yang sudah diperbarui (refurbished). Produk refurbished sejatinya adalah produk secondhand yang sudah diperbaiki ke kondisi semula namun dengan diskon besar-besaran.
Baca juga: Cara Video Call WhatsApp di PC/Laptop
5. Apakah software-nya masih bisa diperbarui?
Software memainkan peran penting untuk menentukan umur suatu perangkat. Jika perusahaan sudah menghentikan pembaruan untuk suatu perangkat lunak, maka beberapa aplikasi akan terkena dampaknya.
Di sinilah keunggulan iPhone terlihat. Setiap tahun, ketika Apple merilis sistem operasi terbaru untuk iPhone, sistem tersebut bisa dipakai untuk ponsel yang rilis 5 tahun yang lalu.
iOS 14 yang akan rilis tahun ini masih bisa digunakan pada iPhone 6S yang rilis tahun 2015 silam.
Pengguna Android tidak mendapat update yang stabil seperti pada iPhone. Untuk menyiasatinya bisa dengan melakukan rooting.
6. Apakah produk tersebut menyelesaikan masalah?
Seiring dengan menjamurnya produk gadget smart home, jika tidak bijak dalam memilih produk mana yang diperlukan, gadget pintar tersebut hanya akan menambah masalah baru.
Produk-produk seperti tempat sampah pintar yang bisa terbuka secara otomatis hanya dengan ayunan tangan terdengar keren, tapi produk ini bergantung pada baterai dan bagian-bagian penggerak lain yang bisa rusak.
Kadang-kadang, produk yang 'bodoh' lebih efisien daripada produk 'pintar'.
(im)
Tinggalkan Komentar