Foto: AndroidSRC
Teknologi.id - Era modern membuat hampir seluruh masyarakat saat ini mengenal ponsel. Bahkan ponsel pintar telah menjadi kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Ponsel pintar ini digunakan untuk berkomunikasi, mengakses hiburan dan informasi di internet, hingga melakukan pekerjaan.
Ketergantungan pada perangkat ini seringkali membuat penggunanya memainkan ponsel hingga lebih dari 10 jam setiap harinya. Namun, ponsel yang digunakan terus menerus dan jarang dimatikan akan menimbulkan resiko keamanan yang berbahaya. Menanggapi permasalahan ini, Badan Keamanan Nasional (NSA) AS menganjurkan pengguna untuk rutin me-restart ponsel.
Mengutip Gizchina, Kamis (06/06/2024), informasi ini berdasarkan dokumen berjudul "Praktik Keamanan Siber" NSA. Dokumen tersebut menganjurkan tindakan keamanan yang tampaknya sederhana tetapi penting, yakni mematikan dan menyalakan kembali smartphone setidaknya seminggu sekali.
Menurut NSA, kegiatan restart atau mematikan dan menyalakan kembali ponsel ini selain menyelesaikan masalah kinerja seperti lemot atau eror yang sering kali menganggu pengguna, tetapi juga melindungi perangkat dari ancaman keamanan siber.
Ketika ponsel di-restart, maka segala proses dan aplikasi akan berhenti sepenuhnya. Hal ini akan mengurangi potensi aktivitas bahaya yang mungkin tidak diketahui pengguna sedang berlangsung di background.
NSA tak menyelidiki secara spesifik teknisnya, tetapi para ahli percaya bahwa restart ponsel secara rutin akan mengganggu proses ponsel yang kemungkinan dieksploitasi jenis serangan siber tertentu.
Baca Juga: Hati-Hati! Virus Malware Android Bisa Curi Data Lewat Aplikasi Media Sosial
Lindungi dari Serangan Siber Spearphishing dan Zero-Click
Restart ponsel tiap seminggu sekali dapat melindungi dua aktivitas serangan siber berbahaya yakni Spearphishing dan eksploitasi Zero-Click.
Serangan Spearphishing adalah serangan yang menarget individu melalui email atau pesan pribadi yang dirancang untuk mengelabui pengguna agar mereka mengungkap informasi sensitif atau mengklik tautan berbahaya.
Di sisi lain, serangan Zero-Clik adalah serangan yang tidak membutuhkan interaksi apa pun untuk mendapatkan akses ke perangkat. Serangan ini menyusup ke perangkat dan sistem tanpa peringatan atau interaksi manusia sehingga membuatnya sangat sulit untuk dideteksi.
Dengan mengganggu proses di background yang tengah berlangsung, restart perangkat secara rutin dapat membatasi kerentanan perangkat, dengan menghapus semua file atau proses sementara yang mungkin dimanfaatkan untuk eksploitasi. Oleh karena itu, pengguna dapat mulai membiasakan me-restart ponselnya minimal seminggu sekali guna menghindari potensi serangan tersebut.
Baca Berita dan Artikel Lain di Google News
(kar)
Tinggalkan Komentar