iPhone 11 Raih Predikat Ponsel Paling Populer di Dunia

Teknologi.id - Usai resmi dirilis pada September 2019 lalu, kini iPhone 11 berhasil meraih predikat sebagai ponsel paling populer di dunia setelah berhasil menjual 19,5 juta unit di seluruh dunia.

Informasi ini baru saja dirilis oleh Omdia yang merangkum data 10 ponsel paling populer pada kuartal pertama tahun 2020.

Berdasarkan data tersebut, selain iPhone 11, tiga ponsel Apple lainnya yakni iPhone XR, iPhone 11 Pro Max, dan iPhone 11 Pro juga berhasil masuk jajaran top 10 meski saat ini kondisi pasar ponsel dunia sedang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

"Meski dampak buruk virus Corona terhadap permintaan konsumen, pengapalan Apple iPhone 11 di kuartal pertama 2020 melewati total pengapalan iPhone XR di kuartal pertama 2019 hampir 6 juta unit," tulis Omdia dalam laporannya.

Baca Juga: Xiaomi Setop Bikin Ponsel 4G Akhir Tahun Ini, Fokus Produksi 5G?

Sebelumnya, iPhone 11 sempat bersaing ketat untuk menjadi ponsel paling populer di dunia bersama dengan saudaranya iPhone XR. 

Namun, akhirnya iPhone 11 berhasil menyalip iPhone XR karena performa penjualan iPhone 11 melonjak signifikan dan berhasil dinobatkan menjadi ponsel paling populer di kuartal pertama tahun 2020. 

Selain produk Apple, top 10 ponsel paling laris di dunia ini hanya dikuasai oleh dua vendor lainnya, Samsung dan Xiaomi. 

Baca Juga: Netflix Bakal Putus Langganan Pengguna yang Tidak Aktif

Terpantau di posisi kedua diisi oleh Samsung Galaxy A51 dengan berhasil terjual 6,8 juta unit di seluruh dunia. Kemudian diposisi ketiga dan keempat diisi oleh Redmi Note 8 dan Note 8 Pro yang masing-masing terjual 6,6 juta dan 6,1 juta unit.

Selebihnya pada posisi ketujuh, sembilan dan sepuluh secara berurutan diisi oleh vendor Samsung dengan produk Galaxy A10, S20+ 5G dan Galaxy A30s.

Dibalik keberhasilan 10 ponsel ini, Omdia memperkirakan pasar ponsel global akan tetap mengalami penurunan tahun ini akibat kurangnya minat konsumen untuk meng-upgrade ponselnya di masa pandemi. Tak hanya itu, Omdia juga memperkirakan ekspansi 5G di beberapa negara kemungkinan akan melambat.

(ay)