Fenomena Pasar Ponsel Global 2025: Oppo Terdepak, Transsion Jadi Raja Baru

Aisyah Khoirunnisa' . August 29, 2025
Foto: Balikpapan Pos


Teknologi.id - Pasar ponsel global dan Indonesia kembali menunjukkan dinamika menarik pada kuartal kedua (Q2) tahun 2025. Berdasarkan laporan terbaru dari firma riset IDC, terjadi pergeseran besar dalam daftar produsen smartphone terpopuler.
Merek-merek lama yang dulu mendominasi mulai tertekan, sementara merek baru justru meroket, terutama di segmen pasar dengan harga terjangkau.

Pertumbuhan Pasar Smartphone Global Q2 2025

Secara global, industri smartphone hanya tumbuh tipis 1% year-on-year di Q2 2025. Pertumbuhan lambat ini dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi dunia serta perang harga di segmen Android kelas bawah.

Kondisi ini membuat produsen harus lebih kreatif dalam menawarkan fitur inovatif dengan harga bersaing.

Baca juga: Apple Gugat Oppo atas Dugaan Pencurian Rahasia Dagang Teknologi Apple Watch

Oppo Terdepak, Vivo Naik, Transsion Meroket

Salah satu merek yang paling terdampak adalah Oppo. Dari sebelumnya menempati posisi keempat di Q1 2025, kini Oppo terlempar dari daftar Top 5 smartphone global.

Sebaliknya, Vivo berhasil naik ke posisi keempat. Namun, yang paling mengejutkan adalah kebangkitan Transsion Holdings, perusahaan induk dari Infinix, Tecno, dan Itel.

Meskipun secara global penjualan Transsion turun 1,7% dibanding Q2 2024, mereka berhasil masuk ke daftar Top 5 global, menandai pencapaian besar di tengah persaingan ketat.

Transsion Jadi Raja HP di Indonesia

Di Indonesia, Transsion justru tampil luar biasa. Pada tahun 2024, Transsion mencatatkan pangsa pasar 18,3%, menjadikannya raja ponsel di Tanah Air.
Memasuki Q1 2025, Transsion berada di posisi kedua dengan 17,4% pangsa pasar, hanya kalah tipis dari Xiaomi yang kini memimpin dengan 19,5%.
Faktor harga yang terjangkau dan fitur sesuai kebutuhan konsumen Indonesia membuat Transsion semakin populer.

Dominasi Samsung dan Apple di Pasar Global

Sementara itu, dua pemain besar tetap kokoh di posisi teratas:

  • Samsung masih memimpin dengan pangsa pasar 19,7% di Q2 2025. Seri Galaxy A36 dan A56 dengan fitur AI menjadi pendorong utama penjualan.

  • Apple berada di posisi kedua dengan pangsa 15,7%, meski pertumbuhannya melambat karena tekanan di pasar China.

  • Xiaomi menempati posisi ketiga, disusul Vivo dan Transsion melengkapi lima besar.

Baca juga: Ini Dia, 126 HP yang Tak Dapat Update Android 16, dari Samsung, Xiaomi, sampai Realme

Kesimpulan: Peta Persaingan Smartphone Berubah

Laporan IDC Q2 2025 membuktikan bahwa persaingan smartphone global dan Indonesia semakin ketat.

  • Oppo mulai kehilangan daya saing.

  • Transsion berhasil memanfaatkan pasar menengah-bawah dengan produk murah namun relevan.

  • Samsung dan Apple masih dominan di segmen premium.

Ke depan, pertarungan di industri ponsel akan semakin ditentukan oleh harga terjangkau dan inovasi fitur AI, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ak)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar