Ren Xiaorong, Presenter Berita Virtual AI dari China yang Bisa Siaran 24 Jam

Rizaldi Agustiansyah Ahmad . March 21, 2023

Ren Xiaorong, seorang pembawa berita digital AI. Foto: Oddity Central

Teknologi.id - Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini sedang populer di kalangan masyarakat karena kemampuannya. Kali ini, teknologi AI dimanfaatkan untuk bidang media, salah satu media pemerintah China, People Daily, baru-baru ini mengumumkan presenter berita AI virtualnya yang bernama Ren Xiaorung.

Seperti yang dilaporkan oleh Oddity Central, dalam sebuah video minggu lalu yang diunggah oleh media People's Daily, menampilkan seorang wanita muda virtual bertenaga Artificial Intelligence (AI) bernama Ren Xiaorong, sedang memperkenalkan dirinya kepada dunia sebagai chatbot bertenaga AI atau kecerdasan buatan.

"Halo, nama saya Ren Xiaorong. Saya seorang penyiar digital AI yang baru saja bergabung dengan People's Daily," ujar Ren dalam video online pertamanya.

Ren Xiaorong juga divisualisasikan sebagai seorang wanita muda yang memiliki rambut sebahu dan dikabarkan juga bisa membawakan berita selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, hingga 365 hari dalam setahun tanpa jeda.

"Baik di situs berita atau di studio, Anda akan selalu melihat saya. Setiap percakapan, setiap umpan balik yang Anda berikan, hanya akan membuat saya lebih pintar," tambahnya.

Baca Juga: Alibaba Kembangkan Chatbot Saingi ChatGPT, Investor Melonjak

Dikabarkan juga bahwa Ren Xiaorung telah mempelajari kemampuan dari 'ribuan pembawa berita'. Selain itu, masukan dan saran dari pemirsa juga akan membantu dalam peningkatan kemampuannya.

Siapapun dapat memberikan pertanyaan kepada Ren Xiaorong mengenai berbagai topik, termasuk pendidikan, pencegahan penyakit, perumahan, pekerjaan, perlindungan lingkungan, dan sebagainya. Namun, sampai saat ini, satu-satunya fungsi dari Ren adalah memberikan tanggapan yang sudah diprogram untuk pertanyaan-pertanyaan tentang konferensi politik "Two Sessions".

Beberapa pertanyaan yang bisa dipilih oleh pengguna. Foto: Business Insider

Gambar di atas mengilustrasikan bagaimana masyarkat dapat memilih satu dari empat pertanyaan opsional yang terkait dengan konferensi, di mana Ren akan memberikan jawaban umum yang sesuai dengan retorika yang digunakan oleh pembawa acara pada umumnya. Saat ini, belum ada fungsi bagi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri kepada pembawa acara.

Ren Xiaorong sendiri bukanlah pembawa berita virtual bertenaga Artificial Intelligence (AI) pertama yang dibuat di China. Sebelumnya pada tahun 2018, Xinhua telah meluncurkan pembawa berita virtual pria pertamanya.

Melansir dari Business Insider bahwa diskusi luas mengenai Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada tahun 2023 telah berfokus pada pembuatan konten. Proyek Xinhua sendiri memiliki fitur utama berupa suara pembawa berita digital, ekspresi wajah, dan kemampuan untuk menirukan bagaimana pola bicara manusia secara akurat.

Kemudian disusul setahun kemudian pada tahun 2019, hadir kembali dengan versi perempuan bernama "Xin Xiaomeng".

Perkembangan dan kemajuan teknologi AI yang begitu pesat saat ini juga tentunya membawa banyak inovasi ke dalam berbagai industri dan membuat perusahaan-perusahaan teknologi berlomba dalam mengembangkan teknologi AI lainnya.

Terlebih lagi, dikabarkan bahwa China saat ini juga tengah mengembangkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mungkin akan menjadi pesaing dari ChatGPT yang diluncurkan oleh OpenAI di masa depan.

Proyek yang digarap oleh Baidu, yaitu mesin pencari yang paling banyak digunakan di China, dikabarkan bahwa mereka telah mengembangkan chatbot berbasis AI yang diberi nama 'Ernie'.

Baca Juga: China Tak Mau Kalah! Bisakah Ernie dari Baidu Menjadi Saingan ChatGPT?

Dilansir dari Al Jazeera bahwa saat presentasi, Baidu sendiri tidak menampilkan demonstrasi secara langsung dari fungsi Ernie, melainkan slides. 

Para investor pun memberikan respon yang kurang baik, bahkan saham Baidu yang terdaftar di HongKong turun lebih dari 10%. Hal ini juga bisa menjadi indikasi awal yang kurang baik, berbeda dengan yang saat ini beredar yaitu ChatGPT.

Tentunya dengan hadirnya teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan diharapkan dapat membawa perubahan dalam kehidupan. Kehadiran dari teknologi AI ini juga masih menimbulkan berbagai respon dari kalangan masyarakat ada yang pro dan juga kontra.

Terlepas dari hal tersebut, manfaat dari teknologi AI ini memang dapat menjadi salah satu solusi dalam membantu pekerjaan sehari-hari apabila digunakan dengan benar dan bijak. Dengan demikian, saat ini kita dapat ikut mengembangkan maupun menunggu terkait bagaimana kedepannya teknologi AI ini akan lebih berkembang.

(raa)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar