Proyek FlyZero, Pesawat Terbang Tanpa Emisi Karbon

Teknologi.id . February 07, 2022
Designers hope hydrogen-powered plane will fly halfway around the world  without refueling | Engadget
Foto: Engadget


Teknologi.id x Indonesian Engineering Association (Antonius Vincent) - Emisi CO2 global yang dihasilkan oleh alat-alat transportasi di seluruh dunia mencapai sekitar 7Gt per tahun dan pesawat terbang menyumbang hingga 10% dari total emisi tersebut.

Karena itulah, saat ini industri penerbangan sedang memutar otak untuk bisa mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh lalu lalang pesawat terbang. 

Pilihan yang ada saat ini untuk mendukung industri penerbangan ramah lingkungan cenderung belum bisa diandalkan, contohnya pesawat terbang listrik, di mana dengan bobot pesawat yang sama, bobot pesawat listrik akan bertambah 35 kali lipat dari bobot awalnya untuk bisa mengangkut baterai yang besar sebagai bahan bakarnya.

Baca juga: Kenali Teknologi Bersih yang Disinggung Bill Gates: Green Premium

Meski begitu, baru-baru ini telah ada terobosan baru di mana Aerospace Technology Institute (ATI) mengungkap sebuah konsep pesawat terbang yang menggunakan bahan bakar hidrogen cair.

Proyek yang dinamai FlyZero tersebut diklaim mampu menerbangkan 279 penumpang secara non-stop dari London (Inggris) dan ke Francisco (Amerika Serikat), atau dari London ke Auckland (Selandia Baru) hanya dengan satu kali pengisian bahan bakar.

Pesawat FlyZero menggunakan hidrogen cair sebagai alternatif bahan bakar fosil, sehingga tidak ada emisi gas karbon (CO2) yang dihasilkan ketika mengudara. Bahan bakar hidrogen cair ini dikalkulasikan setara dengan tiga kali energi minyak tanah dan 60 kali energi baterai per kilogram.

Foto: Twitter ATI

Bahan bakar hidrogen tersebut disimpan dalam tangki bahan bakar kriogenik, kemudian menjaganya berada pada suhu minus 250 derajat Celcius.

Dua buah tangki kriogenik akan ditempatkan di bagian belakang pesawat, sementara dua tangki yang lebih kecil akan ditempatkan di bagian depan pesawat untuk menjaga keseimbangan pesawat terbang.

Baca juga: Mewujudkan Net Zero dengan Tenaga Angin dan Surya

Pesawat yang dirancang memiliki lebar sayap 54 meter tersebut akan dibekali mesin turbofan di masing-masing sisi sayapnya.

Konsep akhir pesawat, roadmap, target pasar, dan laporan selengkapnya direncanakan segera dipublikasi pada awal tahun 2022 ini.

Ketika proyek ini terwujud nantinya, diyakini akan mengubah industri penerbangan menjadi lebih modern dan tentunya ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon.

(IEA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar