Foto: BRIN
Teknologi.id – Badan Riset
dan Inovasi Nasional (BRIN) membuat
metode baru untuk tes Covid-19 yang
dinamakan RT-LAMP (reverse transcription loop mediated isothermal
amplification).
Peneliti di Pusat Riset Kimia BRIN,
Tjandrawati Mozef mengatakan hasil
tes Covid-19 berbasis molekuler dengan menggunakan metode RT-LAMP diperoleh
lebih cepat, yakni kurang dari satu jam.
RT-LAMP menggunakan sampel ekstrak RNA hasil usap (swab) hidung
yang dapat dideteksi secara kualitatif dan akurasi yang baik. "Reaksinya
itu satu jam sampai dengan terdeteksi," kata Tjandrawati.
Tjandrawati Mozef, mengatakan,
RT-LAMP mampu mendeteksi virus Covid-19, termasuk varian Delta dan Omicron.
“Sampel Omicron baru muncul di
Indonesia pertengahan Desember tahun lalu, pertama kali data Whole Genome
Sequence (WGS)-nya muncul . Hasil penelitian kami, sampel Omicron masih
terdeteksi oleh Kit-RT-LAMP,” jelas Tjandrawati.
Tjandrawati mengatakan, dalam
proses pengembangannya BRIN melihat teknologi RT-LAMP sebagai alternatif yang
amat potensial dalam proses pendeteksian Covid-19.
Sebab, meski sama-sama
menggunakan metode molekuler, dari sisi fasilitas dan bahan-bahan yang
diperlukan penggunaan RT-LAMP dapat lebih
murah jika dibandingkan dengan PCR.
"Di antara metode molekuler
yang ada, kenapa kami mengembangkan RT LAMP ini karena memang dari sisi
fasilitas dan bahan-bahan yang diperlukan itu kami melihat adanya peluang untuk
itu bisa lebih murah.
“Tapi kalau kisaran berapa, itu
sepenuhnya wewenang dari pihak mitra," ujar Tjandrawati. Namun untuk perkiraan harga masih di atas swab antigen
namun di bawah swab PCR.
"Kalau dibandingkan dengan
swab antigen, ini perkiraan ya, di atas swab antigen. Kalo dibandingkan dengan
RT-PCR ini bisa jadi lebih murah dari RT PCR," ungkap Kepala Pusat Riset
Kimia BRIN, Yenny Meliana.
Tjandrawati mengatakan RT-LAMP lebih unggul dibandingkan dengan PCR karena tidak memerlukan alat deteksi yang mahal.
Baca juga: Polri Buat Aplikasi Monitoring Karantina, ini Cara Kerjanya
Harga kitnya pun dapat lebih
murah daripada PCR. Saat ini, kata dia alat PCR banyak digunakan sebagai metode
standar dalam mendeteksi Covid-19. Namun, hasil dari pengujiannya lebih lama.
Menurut Tjandrawati, perbedaan RT
LAMP dengan PCR adalah dalam proses amplifikasi gen target.
Reaksi RT-LAMP berlangsung secara
isotermal atau suhu konstan sehingga tidak memerlukan alat thermocycler atau
alat PCR.
RT-LAMP menggunakan sampel
ekstrak RNA hasil usap hidung yang dapat dideteksi secara kualitatif dengan
melihat adanya presipitasi dengan akurasi yang baik.
(fpk)
Tinggalkan Komentar