Bandara di Roma akan Skip Karantina bagi Penumpang AS

Annisa Fadillah . November 27, 2020

Foto : The Verge

Teknologi.id - Bandara Fiumicino Roma berencana untuk menyambut penumpang dari Amerika Serikat (AS) tanpa mengharuskan mereka untuk karantina, selama hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) mereka negatif untuk virus corona adalah yang terbaru atau dilakukan berulang kali. Fiumicino mengatakan itu akan menjadi bandara pertama di Eropa yang menawarkan "COVID-tested flights," yang menyediakan koridor udara aman antara Italia dan AS.

Bandara ini akan menguji idenya tersebut, untuk dimulai pada bulan Desember dengan penerbangan dari bandara JFK New York, Bandara New Jersey Newark, dan bandara Hartsfield-Jackson, Atlanta, Georgia. Jika penerbangan tersebut berhasil, penerbangan serupa dapat dibuat dan disediakan lebih banyak oleh Fiumicino pada musim panas 2021.

Baca Juga : Vaksin Sputnik V Memiliki Kemanjuran 95 Persen, Kata Rusia

Fiumicino mengatakan akan mewajibkan penumpang untuk melakukan tes PCR dalam waktu 48 jam sebelum lepas landas. Mereka juga harus mengikuti rapid test setelah tiba di bandara di Italia. Bandara tersebut sebelumnya telah mengikuti prosedur serupa pada "COVID-tested flights" antara Roma dan Milan sejak September.

Delta Air Lines bersama Alitalia akan mengoperasikan penerbangan dengan menetapkan pedoman yang sedikit berbeda dalam siaran persnya. Pelanggannya harus mengikuti tes PCR, yang dianggap sebagai standar utama hingga 72 jam sebelum keberangkatan. Kemudian, pihaknya akan melakukan uji rapid test untuk diberikan di bandara selanjutnya yang bertindak sebagai ujung perjalanan penumpang.

Jika hanya mengandalkan pengujian untuk mencegah penyebaran COVID-19, sepertinya masih cukup berisiko. Terlebih, bagi penderita yang baru saja terinfeksi, belum memiliki banyak virus di tubuhnya. Hal ini akan mengakibatkan virus susah dideteksi oleh tes PCR (karena jumlah virus di dalam tubuh tersebut masih sangat sedikit).

Hasil tes yang negatif mungkin akan membuat para penumpang merasa lebih aman terhadap satu sama lain, dan ini cukup bahaya. Para penumpang disarankan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan selalu membersihkan tangan. Baik Italia maupun AS, kedua negara tersebut masih terus berjuang untuk menurunkan angka kasus COVID-19 di negaranya. Pejabat kesehatan masyarakat setempat juga memperingatkan bahwa keadaan bisa menjadi tambah buruk jika orang-orang mempertimbangkan untuk bepergian di musim liburan ini.

Baca Juga : Cira-03, Robot yang Dapat Mendeteksi Virus Corona di Mesir

(af)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar