Terancam Diblokir Inggris, Huawei: Tidak Masuk Akal

Sutrisno Zulikifli . May 27, 2020

Foto: The New York Times

Teknologi.id - Vendor teknologi asal China, Huawei mengaku telah mengetahui informasi perihal pemerintah Inggris Raya yang ingin memblokir keterlibatan Huawei di Inggris.

"Kami telah melihat laporan dari sumber yang tidak disebutkan namanya, yang tidak masuk akal," kata VP Huawei, Victor Zhang, dilansir dari keterangan resminya, Selasa (26/5/2020).

Laporan tersebut berisikan perintah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yang meminta keterlibatan China dalam pembangunan infrastruktur 5G di Inggris dikurangi secara bertahap hingga akhirnya disetop pada 2023. Selain itu, Johnson juga diberitakan sudah meminta para pegawai negeri untuk mengurangi pasokan dari China terkait alat medis vital dan barang impor strategis lainnya.

BACA JUGA: Donald Trump Perpanjang Larangan Kerja Sama dengan Huawei hingga Mei 2021

The Guardian dan Telegraph pun melaporkan, Johnson juga berencana membatasi pangsa pasar Huawei di Inggris menjadi hanya 35%.

Pemimpin konservatif Sir Iain Duncan Smith menanggapi kabar tersebut dengan antusias dan berharap langkah tersebut untuk menghentikan ketergantungan pada China.

"Ini berita yang sangat bagus. Saya berharap dan percaya ini akan menjadi awal dari tinjauan lengkap dan menyeluruh tentang ketergantungan kami yang berbahaya pada Tiongkok," kata Smith kepada The Guardian.

Victor Zhang melanjutkan, pemblokiran Huawei nantinya akan berdampak pada layanan internet di Inggris. 

BACA JUGA: TSMC Resmi Setop Pasokan Chip untuk Huawei

"Menghapus Huawei secara serius akan menunda 5G, merugikan ekonomi Inggris hingga £ 7 miliar," kata Zhang.

Menurut Zhang, pemerintah Inggris Raya pada Januari lalu sudah mengeluarkan persetujuan untuk melibatkan perusahaan tersebut dalam teknologi 5G.

"Sebagai perusahaan swasta yang 100 persen dimiliki oleh karyawannya dan telah beroperasi di Inggris selama 20 tahun, prioritas kami adalah membantu perusahaan seluler dan broadband Inggris untuk selalu terhubung, yang dalam situasi krisis kesehatan seperti pada saat ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya," papar Zhang.

(sz)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar