Geser Apple, Microsoft Jadi Perusahaan dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di Dunia

Azriel Agustian . January 15, 2024

Foto: Reuters 

Teknologi.id - Microsoft merupakan perusahaan multinasional yag berpusat di Amerika Serikat (AS). Tepatnya yaitu di Redmond, Wahington, USA. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pengembangan, pembuatan, memberikan lisensi, dan medukung berbagai macam produk serta jasa yang berkaitan dengan komputer. Salah satu produk dari microsoft yang paling terkenal hingga saat ini adalah operasi sistem Windows. Hampir semua perangkat komputer dan laptop menyediakan sistem tersebut di dalamnya.

Produk perangkat keras andalannya adalah konsol video game Xbox dan jajaran komputer layar sentuh Microsoft Surface. Pada 2016, Microsoft menjadi pembuat software terbesar di dunia berdasarkan pendapatan.

Kata “Microsoft” adalah penggabungan kata dari “microcomputer” dan “software”. Microsoft berada di peringkat No. 30 dalam peringkat Fortune 500 pada 2018 dari perusahaan-perusahaan terbesar di Amerika Serikat (AS) dengan total pendapatan terbesar. Meskipun begitu Microsoft selalu berada di Belakang Apple dalam satu dekade terakhir.

Kemerosotan Apple mulai terlihat ketika banyak produk – produk terbarunya yang bermasalah, dan sistem operasi iOS yang terlalu banyak bug, produk keluaran lamapun ikut berdampak, dan Apple mulai tidak konsisten, kinerja software kian melamban. Banyak keluhan dari para usernya, sehingga Apple sering mentanda tangani petisi, mengganti rugi dan terlibat dalam banyak kasus denda.

Jumlah Saham Microsoft

Mengutip dari CNBC dan juga Detik disebutkan saham Microsoft pada bursa saham Amerika Serikat (AS) menyentuh US$ 388,47 dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 2,89 triliun. Saham Microsoft naik lebih dari 3% pada minggu ini. Saham Apple turun lebih dari 3%, valuasinya nilai sahamnya hanya US$ 185,92 dengan kapitalisasi pasar US$ 2,87 triliun. Kapitalisasi pasar adalah nilai total seluruh saham perusahaan publik. Dengan kata lain, ini adalah nilai pasar perusahaan.

Analis Redburn Atlantic Equities James Cordwell menurunkan peringkat Apple menjadi netral dari beli pada hari Rabu, (10/1/2024). Dia menyampaikan beberapa alasan.

"Sedikit ruang untuk kenaikan selama beberapa tahun ke depan dalam pertumbuhan iPhone, dan kuartal Maret yang mengecewakan."

Apple mengatakan pada hari Kamis bahwa mantan Wakil Presiden Al Gore akan pensiun dari dewan perusahaan bulan depan setelah menjabat sebagai direktur sejak tahun 2003.

Apple telah menjadi perusahaan publik paling bernilai selama lebih dari setahun, namun posisi tersebut digeser oleh Saudi Aramco dan Microsoft dalam periode singkat. Misalnya, perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco dengan nilai valuasi di atas US$2 triliun, sementara Alphabet Inc., Amazon.com Inc., dan Nvidia Corp. bernilai di atas $1 triliun.

Apple juga mengalami tiga penurunan nilai saham pada Januari 2024. Penurunan pertama dari bank Inggris Raya Barclays, menghapus kapitalisasi pasar lebih dari 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.554 triliun) dalam satu hari.

Baca Juga : Gabung AS dan Inggris, Singapura Ikut Perangi Houthi di Timur Tengah

Microsoft akan buat AI

Microsoft, mendapat kepercayaan publik pada hari Kamis setelah mendiskusikan kemampuan kecerdasan buatannya kepada pengembang di sebuah acara di San Francisco.

Kenaikan Microsoft ke puncak terjadi setelah perusahaan tersebut mengalami tahun yang luar biasa berkat keberhasilannya dalam pengembangan kecerdasan buatan generatif alias airtificial intelligence (AI).

Analis Piper Sandler mengatakan kepada kliennya dalam sebuah catatan bahwa mereka "terdorong oleh momentum seputar produk AI paling matang." dan menyebutkan bahwa lalu lintas situs web GitHub telah meningkat dari tahun ke tahun selama tiga bulan berturut-turut.

Pada tahun 2023, CEO Microsoft Satya Nadella melakukan investasi bernilai miliaran dolar pada AI, termasuk mengkomersialkan, dan menambahkan alat AI seperti ChatGPT ke dalam rangkaian produknya.

Baca juga: Rahasia Kesuksesan Orang India di Puncak Perusahaan Teknologi Dunia

Dia bahkan memperkuat hubungan Microsoft dengan pembuat ChatGPT, OpenAI yang menjadi pionir utama di bidang kecerdasan buatan.

Sementara itu, Apple sedang menghadapi serangkaian masalah. Penjualan iPhone melambat sebagian karena adanya upaya pemerintah China untuk membatasi pembelian iPhone 15 series, Apple Watch, dan iOS 17 mendapatkan penialain buruk oleh para reviewer sebagai iOS terburuk salah satunya iamcherish Apple Pro, serta AppleWatch yang baru-baru ini dilarang dijual di Amerika Serikat (AS).

Kebangkitan Huawei, dan ekosistem HarmonyOS faktor lain yang terus menggerus pangsa pasar Apple.

Kendati demikian, Microsoft, dan Apple masih menjadi saham terbesar di S&P 500 sejauh ini, keduanya menyumbang sekitar 14% dari keseluruhan indeks. Hanya sedikit perusahaan lain yang mendekati ukuran mereka.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(aa)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar