Foto: Gedung Microsoft
Teknologi.id - Program OIKN yang dirancang oleh Presiden Joko Widodo dalam upaya menyelesaikan permasalahan Ibu Kota Indonesia kini menunjukkan perkembangannya. Proyek infrastruktur raksasa yang mengundang pro-kontra ini sudah mulai membangun kerja-sama dengan beberapa pihak multinasional dalam mewujudkan visinya.
Sebagai informasi, Program Otoritas Ibu Kota Negara bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan Ibu Kota Negara yang baru. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan pusat pemerintahan yang lebih efisien dan berkelanjutan di lokasi baru. Otoritas ini diberikan kewenangan untuk mengoordinasikan semua pihak yang terlibat dalam proyek pemindahan tersebut.
Dalam proses perencanannya untuk membangun infrastruktur di ibu kota baru, Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) menggandeng Microsoft untuk bekerjasama dalam perencanaan pembangunan Ibu Kota Nusantara dalam bidang digital untuk menjadi kota cerdas, atau bisa disebut dengan smart city.
"Salah satu transformasinya adalah membangun ibu kota baru yang harus kita bayangkan di 2045 sebagai sebuah keberlanjutan. Kita harus melompat jadi kota cerdas. Hampir semua kota besar di dunia sudah menerapkan konsep smart city," kata Bambang.
“Percepatan transformasi digital merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional,” tegas Juru Bicara OIKN, Troy Pantouw.
Baca juga : Geger, Microsoft Rilis Alat Pembuat Deepfake?
Microsoft, Perusahaan Multinasinal miliki AS dipilih menjadi rekan dalam usaha pengambangan karena Microsoft menerapkan nilai responsible, inklusif, dan sustanable dalam pengembangan teknologi digital. Hal ini sejalur dengan visi misi IKN dalam perencanannya.
"Dengan percepatan transformasi digital, maka peningkatan produktivitas dan daya saing diharapkan dapat dicapai melalui penyediaan pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan efisien," pungkas Troy.
Perusahaan raksasa sistem operasi dan perangkat lunak komputer milik Bill Gates ini nantinya akan mengembangkan pelayanan pemerintahan digital(e-governance) di ibu kota baru.
E-Governance, atau pemerintahan elektronik akan direncakan untuk meningkatkan dan menyederhanakan proses pemerintahan, memberikan layanan publik secara efisien, serta meningkatkan partisipasi masyarakat yang lebih efektif dan suitinnable.
Beberapa komponen utama dari e-governance biasanya terdiri dari ; Pelayanan Publik Elektronik (e-Services), Partisipasi Elektronik (e-Participation), Manajemen Dokumen Elektronik (e-Document Management), Pemerintahan Terbuka (Open Government), serta Keamanan Informasi dan Privasi
E-governance bertujuan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, meningkatkan efisiensi operasional pemerintah, dan menciptakan pemerintahan yang lebih terbuka dan responsif terhadap kebutuhan warganya. Pendekatan ini dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan, meningkatkan transparansi, dan membangun keterlibatan masyarakat dalam proses pemerintahan.
Disamping itu, Peran Microsoft sendiri ke IKN nantinya bisa berupa teknologi energi baru terbarukan, sistem kendaraan listrik dan kendaraan otonom. Sementara dari segi inklusivitas, Microsoft tertarik untuk mengembangkan literasi digital berupa pelatihan-pelatihan.
Program IKN yang beragam ini tentu saja melibatkan berbagai platform teknologi, seperti internet dan perangkat seluler yang mumpuni. Kerjasama IKN dengan perusahaan Microdoft dirasa merupakan keputusan yang tepat.
Mike Yeh dari Microsoft juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung persiapan dan perencanaan digital yang dilakukan di Nusantara nanti. “Dengan penerapan teknologi digital ini, IKN bisa menjadi kawasan terpadu di masa depan,” kata Mike.
Mike menambahkan, dengan penerapan teknologi digital ini, IKN bisa menjadi kawasan terpadu di masa depan. Nantinya, kerja sama Microsoft kepada IKN antara lain berupa dukungan teknologi energi baru terbarukan, sistem kendaraan listrik dan kendaraan otonom.
Mike juga mengatakan hal serupa saat ini sedang dilakukan Microsoft dalam pembangunan kota di India, yakni penerapan Azure Open AI dalam pelayanan publik di India. "Ke depan, Microsoft akan mempelajari lebih lanjut apa yang akan bisa diterapkan di Nusantara,” tuturnya.
Pada Selasa, 14 November 2023 akhirnya Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) resmi dilakukan . Acara ini berlangsung di San Francisco, California Amerika Serikat. Hal ini berlangsung jelang konferensi tingkat tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
Menurut Bambang, tidak hanya Microsoft, sejumlah perusahaan penyedia teknologi lain juga sudah meneken kerja sama dengan IKN Nusantara. “Sebelumnya MoU juga ditandatangani dengan Cisco, ESRI, dan Autodesk. Penjajakan juga dilakukan dengan raksasa industri digital dunia yaitu Meta yang berlangsung di kantor Meta di Amerika Serikat,” ucap dia.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News : Teknologi.id
(LF)
Tinggalkan Komentar