Top 10 Startup Karya Putra Putri Daerah Indonesia!

Lusita Amelia . September 27, 2022

foto: loutpany

Teknologi.id - Teknologi dan digitalisasi yang terus-menerus berkembang kini merambah segala jenis bidang pekerjaan, khususnya bisnis startup. Saat ini, ada banyak bisnis startup karya anak bangsa mulai dari yang masih merintis hingga yang sudah diakui oleh dunia internasional. Bisnis startup ini bergerak di berbagai bidang mulai dari makanan, minuman sampai teknologi. Tidak hanya dari kalangan atas saja yang bisa berbisnis startup, setiap orang dari berbagai daerah dan kalangan pun dapat melakukannya. Kali ini akan disajikan 10 putra daerah yang memilih berkarier di bidang bisnis startup. Simak artikelnya berikut ini!

Top 10 Putra Daerah Berkarier di Bidang Bisnis Startup

1. Aruna Indonesia - Farid Naufal Aslam, Indraka Fadhlillah, dan Utari Octavianty

foto: EastVentures

Aruna Indonesia merupakan startup teknologi berbasis perikanan yang telah berdiri sejak tahun 2015. Berdirinya Aruna ini terinspirasi dari kurangnya pemaksimalan sumber daya nelayan yang ada di Indonesia. Para pendiri Aruna ingin mendigitalisasi dan meningkatkan produksi perikanan di Indonesia dengan basis teknologi.

Aruna memiliki visi ‘making the sea a better livelihood for all'. Tujuannya adalah untuk menjadikan laut Indonesia sebagai sumber kehidupan yang lebih baik untuk semua. Sejak tahun 2020, total nelayan yang bekerja sama dengan Aruna adalah sebanyak 15.000 nelayan dengan 30 komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Komoditas hasil perusahaan tidak hanya untuk diperjualkan secara lokal, tetapi juga diekspor ke luar negeri.

2. V-Jek Pati - Elyang Tatang Saputra

foto: Tribun Jateng 

V-Jek Pati merupakan bisnis startup milik putra daerah Kabupaten Pati yang bergerak di bidang layanan ojek daring alias ojek online. Elyang Tatang Saputra merupakan warga Desa Blaru Kecamatan Pati yang memperkasai berdirinya bisnis startup ini. V-Jek Pati bertujuan untuk membantu pelaku UMKM dan mitra pengemudi (driver). Mayoritas mitra pengemudi V-Jek adalah mantan mitra dari layanan ojek daring asal luar negeri yang telah lebih dulu beroperasi di Pati. Namun, karena beberapa hal, mereka tidak bisa lagi bekerja di perusahaan lama dan V-Jek hadir agar para karyawan dapat beraktivitas kembali sebagai driver ojek online.

Bisnis startup ini sudah aktif sejak bulan Januari 2020 lalu. Saat ini, V-Jek Pati telah memiliki sekira 90 mitra pengemudi sepeda motor dan 30 pengemudi mobil. Tak hanya layanan transportrasi sepeda motor dan mobil, V-Jek Pati juga menyediakan layanan lainnya, seperti pengantaran makanan, kurir barang, dan lain sebagainya.

Baca juga: Raker Tertutup dengan DPR, BIN Siapkan Keamanan Siber Jelang Pemilu 2024

3. Dealoka - Sidnei Budiman 

foto:  CEO Dealoka, Sidnei Budiman (kedua kiri)/Jabar Ekspres

Dealoka adalah platform marketing bagi merchant dapat mengirimkan penawaran menarik dan personal kepada konsumen. Selain itu, bisnis startup ini juga telah menerima pendanaan Seri A dari SoftBank-ISAT fund. Pendiri Dealoka, Sidnei Budiman, mengatakan bahwa mereka bertekad untuk memberdayakan merchant di Indonesia demi menjangkau konsumen tepat di saat yang tepat melalui pesan yang tepat. Tujuan aplikasi ini juga untuk membantu merchant memahami bagaimana produk mereka ditemukan oleh konsumen, kapan dan di mana konsumen menunjukkan minatnya terhadap produk tertentu, sampai pada tahap konsumen melakukan pembelian. 

Startup yang telah beroperasi sejak 2014 ini terus mengembangkan sayapnya dengan berkolaborasi dengan beberapa perusahaan lainnya, seperti Baskin Robins, Indosat, dan sebagainya. 

4. Kedai Sayur - Adrian Hernanto 

foto: SWA.co.id 

Adrian Hernanto adalah CEO dan Pendiri Kedai Sayur Indonesia. Dirinya memiliki visi dalam menjalankan bisnis startup ini adalah untuk memberikan nilai tambah kepada setiap pihak yang terlibat dengan bisnis ini. Target utama dari startup ini adalah para pedagang sayur yang dirasa kurang efisien dalam meluaskan bisnsinya. Kedai Sayur menjadi solusi efisiensi bagi mereka untuk mengembangkan diri ke jenjang lebih baik.

Kedai Sayur startup juga telah mendirikan Pasar Mini yang dijadikan sumber barang untuk dijual kembali oleh para pedagang sayur. Pasar Mini ini sudah hadir di daerah Depok, Jawa Barat dengan sinergi perusahaan grosir berbasis teknologi.

5. Chickin - Ashab Alkahfi, Tubagus Syailendra, dan Ahmad Syaifullah

foto: Daily Social 

Bisnis startup berikutnya adalah bisnis yang bergerak di bidang peternakan. Chickin didirikan oleh Ashab Alkahfi sebagai President, Tubagus Syailendra sebagai Executive Officer, dan Ahmad Syaifullah sebagai Technology Officer. Mereka bertiga sudah memulai rencana pembuatan bisnis ini sejak masih duduk di bangku kuliah Universitas Brawijaya, Malang. Para putra daerah ini melakukan riset dan pengembangan di daerah Klaten, Jawa Tengah dan mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peternak lokal dan mencari solusi dengan pemanfaatan teknologi.

Bisnis startup ini fokus pada penjualan dan supplier ayam. Chickin melayani dan tersedia untuk wilayah jabodetabek, Yogyakarta, Klaten, Malang, dan Surabaya.

6. eFishery - Gibran Huzaifah 

foto: MNC Media 

Startup eFishery merupakan sebuah startup Aqua-Tech pertama di Asia. Didirkan oleh Gibran Huzaifah, bisnis startup ini pernah mendapatkan pendanaan sebesar USD 90 Juta atau setara 1,26 Triliun Rupiah. Startup tersebut sudah berdiri sejak tahun 2013. Saat mengikuti mata kuliah Akuakultur, ia mendapatkan inspirasi yang memantik semangatnya untuk berwirausaha.

Gibran lantas mengambil langkah awal untuk menyewa kolam di daerah Bojongsoang. Panen pertama dari kolamnya kala itu berjumlah 130 kilogram. Dari rencana untuk penumbuhan hulu ini, Gibran terpikirkan hal lain. Menurutnya Indonesia memiliki banyak kolam namun tidak memiliki teknologi yang mengatasi masalah pemberian pakan. 

Kisahnya juga memberikan inspirasi karena pada saat menjalani masa perkuliahan, dirinya pernah mengalami kelaparan yang membuatnya bertekad untuk membuat sebuah bisnis. 

7. Eratani - Andrew Soeherman 

foto: Linkedin

Andrew Soeherman, pendiri Eratani, mengatakan bahwa bisnis startup ini akan fokus pada seluruh proses pertanian mulai dari hulu hingga hilir. Putra daerah ini memiliki tujuan untuk membangun ekosistem dan rantai pasok, memperkuat ekspansi dan penetrasi di seluruh penjuru pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Selain itu, mereka juga ingin mengembangkan Super App Eratani yang dikhususkan bagi petani Indonesia.

Super App Eratani ini diciptakan dengan harapan mampu menjawab kebutuhan petani melalui digitalisasi pertanian, antara lain dengan memberikan kemudahan akses permodalan, edukasi pengolahan lahan, sarana produksi pertanian, dan pengelolaan hasil panen

8. ReCharge - Dick Listijono

foto: Stevy Widya/youngster.id

Dick Listijono, sebagai founder dari ReCharge, berinovasi dalam mendirikan bisnis startup ini karena kurang efisiennya membawa powerbank yang banyak dan memakan tempat di dalam tas. ReCharge merupakan sebuah startup  yang menyediakan layanan penyewaan power bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia. ReCharge meresmikan kehadirannya sebagai solusi bagi masyarakat Indonesia yang banyak beraktivitas dengan poselnya.

ReCharge sudah memasang teknologi IoT dan 200 ReCharge Station atau mesin tempat menyewa power bank di lebih dari 100 lokasi di Jabodetabek. Masyarakat dapat menemukan ReCharge Station di banyak pusat perbelanjaan yang memiliki station power bank dari ReCharge. 

9. Superkul - Catherine Susilowati Prajitno dan teman-teman

foto: East Ventures 

Superkul adalah bisnis startup yang didirikan oleh Cathrine bersama Felix Sutanto sebagai Chief Financial Officer, Chris Wiranata sebagai Chief Technology Officer, dan Eunike Yvonne Hanata sebagai Marketing Manager. Bisnis startup ini berdiri pada 20 Agustus 2020. Perusahaan ingin mengintegrasikan solusi teknologi ke dalam operasi logistik mereka. Startup ini menawarkan armada sepeda motor yang dilengkapi dengan kotak pendingin Superkul box, memastikan suhu pengiriman yang konstan pada -22॰C hingga 10॰C, dengan metode pengiriman pada hari yang sama dan perencanaan rute terdekat.

10. Semaai - Muhammad Yoga Anindito, Abhishek Gupta dan Gaurav Batra

foto: Gaurav Batra, Abhishek Gupta, Muhammad Yoga Anindito (kiri ke kanan)

Semaai tahun 2021 oleh Muhammad Yoga Anindito, Abhishek Gupta, dan Gaurav Batra. Semaai dikatakan dapat membangun solusi agritech yang lengkap untuk membantu petani dan UMKM pedesaan memaksimalkan potensi pendapatan mereka dan revitalisasi komunitas pertanian pedesaan di Indonesia. Pihak perusahaan pun berencana untuk memperluas jaringan pusat layanan pengiriman, dimulai dari toko tani (pengecer pertanian), dan akhirnya menjangkau mayoritas petani kecil di pedesaan Indonesia.

Itulah ke-10 startup karya putra daerah yang telah memilih berkarier dalam dunia bisnis startup.

Baca juga: CNBC Indonesia Bantah Data Pribadi Karyawannya Diretas Hacker

(LA) 

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar