Skema Inclusive Closed Loop Berpotensi Tingkatkan Kesejahteraan Petani dan UMKM

Teknologi.id . September 12, 2023
UMKM
Foto: Vritimes


Teknologi.id - Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan usaha kecil serta memajukan ekosistem pertanian, Franky Oesman Widjaja, salah satu anggota Dewan Sinar Mas, mengusulkan sebuah konsep yang ia sebut "Model Kemitraan Inklusif." Konsep ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi petani dan UMKM, tetapi juga akan mendorong transformasi digital dalam ekosistem pertanian mereka.

Menurut Franky, model kemitraan inklusif ini akan membantu petani dan UMKM untuk mengadopsi teknologi digital yang akan meningkatkan produktivitas mereka dalam cara yang berkelanjutan. Ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari menyediakan bibit berkualitas hingga akses ke pembiayaan, pemasaran, dan teknologi digital yang relevan. Dengan menerapkan model ini, petani dan UMKM akan mampu mencapai tingkat produktivitas yang lebih baik, meningkatkan pendapatan mereka, dan menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan mereka yang belum mengadopsi model ini.

Franky juga menggarisbawahi bahwa model kemitraan inklusif ini akan menjadi salah satu faktor kunci dalam mencapai ketahanan pangan di Kawasan ASEAN. Dengan menerapkan konsep ini, bukan hanya petani kecil dan masyarakat sekitar yang akan mendapatkan manfaat positif, tetapi juga akan memastikan bahwa semua orang di kawasan ini memiliki akses terhadap makanan yang aman, bergizi, dan terjangkau. Hal ini diharapkan dapat membantu mengatasi kemiskinan dan masalah stunting, serta meningkatkan ketahanan pangan di negara-negara ASEAN, serta berkontribusi pada pemenuhan permintaan pangan global.

Baca juga: Startup Majoo Dapat Suntikan Dana Rp 147 Miliar, Buka Potensi UMKM Indonesia

Salah satu elemen kunci dari model kemitraan inklusif ini adalah pendampingan yang intensif. Ini berarti petani dan UMKM akan mendapatkan dukungan dan bimbingan dari pihak terkait, yang beroperasi dalam radius tiga hingga lima kilometer dari wilayah kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta. Sebagai contoh, Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro) telah berhasil menerapkan model ini.

Salah satu pencapaian nyata dari PISAgro adalah kerjasama antara PT Pupuk Indonesia dengan perusahaan swasta dan petani binaan untuk membeli pupuk berkualitas dengan harga yang kompetitif.

Awalnya, skema ini digunakan dalam sektor pangan, tetapi kemudian diperluas oleh pemerintah untuk mendukung usaha kecil melalui Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo. World Economic Forum bersama dengan PISAgro telah menetapkan target ambisius, yaitu meningkatkan produktivitas sebesar 20%, pendapatan petani sebesar 20%, dan mengurangi emisi rumah kaca sebesar 20%.

Untuk mencapai tujuan ini, PISAgro menerapkan program kemitraan dengan pendampingan yang intensif melalui model kemitraan inklusif. Sejak tahun 2012, PISAgro telah berhasil mencapai hampir dua juta petani dan lebih dari 13.400 desa. Ini menunjukkan keyakinan bahwa kerjasama antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar