Kominfo Buka Tender Proyek Big Data Seharga 61,3 Miliar

Aprilia Khairul Amalia . August 04, 2022

Foto: Inilah.com

Teknologi.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka tender proyek penyediaan layanan Big Data Nasional dengan nilai total maksimal Rp 61,3 miliar. Nilai harga perkiraan sendiri (HPS) atau harga barang/jasa yang dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan tercantum sebesar Rp31,2 miliar.

Dilihat dari situs LPSE Kominfo, tender tersebut bernama Penyediaan Layanan Sistem Big Data Nasional dengan kode tender 33020683. Proyek ini berada pada satuan kerja Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo. Anggaran yang dipakai berasal dari APBN 2022.

“Sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” yang dikutip dari situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kominfo.

"Nilai pagu paket Rp 61.311.545.000 (Rp 61,3 miliar). Nilai HPS paket Rp 31.297.236.990 (Rp 31,2 miliar)," tulis Kominfo dalam situs LPSE-nya.

Proses pendaftaran tender ini akan berlangsung selama enam hari, dari tanggal 4 Agustus sampai dengan 9 Agustus 2022. Pemenang akan ditentukan dan diumumkan pada tanggal 15 Agustus. Kontrak ditandatangani pada 24 Agustus mendatang.

Berdasarkan dari situs tersebut, tender ini telah diikuti oleh 78 peserta. Namun, nama dan detail kontak peserta yang mendaftar dalam tender tersebut tidak dapat dilihat. Peserta hanya diberi nama dengan nomor saja. 

Baca juga : Bisa Diakses Lagi, PayPal dan Origin Sudah Terdaftar Sebagai PSE

Direktur Ekonomi Digital Kominfo, I Nyoman Adhiarna mengungkapkan proyek nasional ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan government cloud hingga ke level pemerintah daerah (pemda). 

Pengelolaannya akan tersentralisasi di pemerintah pusat. Ia menyebut ada kemungkinan pihaknya bakal memiliki badan atau unit tugas khusus yang mengelola pusat data nasional.

"Jika setiap wilayah memiliki server sendiri, seperti yang terjadi selama ini, itu tidak efisien, utilitas rendah, dan wilayah lain cenderung tidak sharing data. Kemudian pengelolaan data center juga akan bermasalah, kekurangan staf, kurang pelatihan, kurang pemahaman,” kata Nyoman dalam webinar, dikutip Kamis (4/8/2022). 

Kominfo bangun pusat data nasional

Kominfo saat ini sedang membangun empat pusat data nasional yang berlokasi di Bekasi, Batam, Labuan Bajo, dan ibu kota nusantara. Pusat data tersebut juga diklaim akan menggunakan standar keamanan tertinggi. 

“Dua pusat data nasional yang akan beroperasi pada tahun 2024 adalah Bekasi dan Batam,” kata Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa Widodo Muktiyo.

Sementara dua lainnya akan dibangun di wilayah Indonesia tengah dan timur, karena adanya permintaan dan kinerja yang menggembirakan. Ibukota negara baru, yakni Kalimantan Timur dan Labuan Bajo telah dipilih sebagai lokasi pusat data ketiga dan keempat. Wilayah Labuan Bajo dipilih karena jaringan serat optiknya tidak berpengaruh terhadap aktivitas vulkanik bawah laut. 

Baca juga: Indonesia Jadi Negara Kedua dengan Penggunaan Smartphone Tertinggi

Pembangunan ini dilakukan karena pemerintah sebelumnya telah menggunakan 2.700 pusat data. Namun, hanya 3% yang berbasis cloud. Jaringan lain diklasifikasikan sebagai Ethernet atau bekerja secara individual. Hal ini dianggap tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu, Kominfo sedang membangun pusat data nasional. 

Sembari menunggu pembangunan pusat data nasional, Kominfo telah menyediakan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Fasilitas sementara ini dapat digunakan oleh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. 

Pusat Data Nasional Sementara digunakan oleh 230 instansi pemerintah saat ini. Ini terdiri dari 67 kementerian/lembaga, 14 pemerintah provinsi, 116 pemerintah kabupaten, serta 32 pemerintah kota.

(aka)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar