Foto: Freepik
Teknologi.id - Pertanian buah-buahan memang banyak yang menggunakan klaim bebas pestisida, Namun nyatanya, masih ada petani nakal yang memalsukan klaimnya. Kini, mendeteksi pestisida pada buah menjadi lebih mudah karena penelitian terbaru ini ungkapkan bahwa nanosensor dapat digunakan untuk deteksi pestisida pada buah.
Para peneliti di Karolinska Institutet, Swedia, menemukan sebuah sensor kecil yang dapat mendeteksi adanya pestisida dalam buah dengan waktu beberapa menit saja.
Teknik yang mereka gunakan adalah dengan menyemprotkan nanopartikel menggunakan semprotan thermal berbasis perak untuk meingkatkan sinyal bahan kimia dalam buah. Peneliti mengungkapkan bahwa teknik ini mereka gunakan untuk mengurangi kecurangan buah yang diberi pestisida yang beredar di pasaran karena pemerintah melarang mengecek buah sebelum dibeli.
Ditambah lagi, metode yang digunakan sekarang juga dilarang karena biaya produksi sensor yang termasuk tinggi. Oleh karena itu, mereka berinisiatif untuk menciptakan sensor yang efektif namun murah untuk mengelola produk buah berpestisida di toko-toko. Nanosensor yang mereka gunakan adalah teknik deteksi yang sangat kuat karena dikatakan dapat meningkatkan sinyal diagnostik dari biomolekul yang terdapat di permukaan metal.
Baca juga: Bangunan dengan Konstruksi Modular dapat Kurangi Emisi Karbon
Mereka menggunakan semprotan thermal karena dipercaya dapat memroduksi SERS film dengan cepat di area yang luas serta dapat mennghilangkan perbedaan dari skalabilitas.
Untuk mengetes aplikasi praktikal dari sensor ini, para peneliti mengkalibrasi sensor tersebut untuk mendeteksi paraithon-ethyl berkonsentrasi rendah. Paraithon-ethyl merupakan insektisida beracun untuk agrikultural yang dilarang peredarannya. Dalam pengujian ini, sensor tersebut berhasil mendeteksi insekstisida yang diletakkan di sebuah apel meski menggunakan konsentrasi dan jumlah yang rendah.
Setelah berhasil membuktikan keefektifannya, para peneliti kini iingin mengeksplor apakan nanosensor yang mereka ciptakan dapat digunakan untuk area lain, seperti menemukan biomarkers untuk penyakit tertentu dan lain sebagainya.
(AR)
Tinggalkan Komentar