Teknologi.id - Para peneliti dari Institut Wyss di Universitas Harvard berhasil membuat chip yang berfungsi untuk menjaga kesehatan Miss V dari risiko infeksi penyakit menular.
Chip tersebut berisikan microbiome Miss V manusia yang ditemukan oleh para ilmuwan sebagai terobosan baru dalam pengobatan bakteri di daerah kewanitaan manusia.
Gangguan microbiome (mikrobioma) sendiri menyebabkan terjadinya BV atau Bacterial Vaginosis atau terjadinya pertumbuhan bakteri berlebih di vagina. Setidaknya terdapat 30% wanita di usia reproduksi dari seluruh dunia yang melakukan perawatan akibat BV dan menelan biaya hingga US$4,8 miliar atau sekitar 74 triliun rupiah setiap tahunnya.
Bakteri tersebut juga memungkinkan terjadinya risiko ganda terhadap infeksi menular seperti HIV, dan juga meningkatkan risiko kelahiran prematur pada wanita hamil yang juga menjadi penyebab terjadinya kematian kedua pada bayi baru lahir.
Saat ini, pengobatan BV dilakukan dengan antibiotik meski tidak begitu ampuh karena acapkali kambuh dan bahkan menyebabkan komplikasi yang lebih parah, termasuk penyakit radang panggul hingga menyebabkan kemandulan.
Baca juga: Peneliti Sebut Aplikasi Viral 'Lensa AI' Miliki Masalah Privasi
Kesehatan Miss V Dijaga oleh Chip
Seperti yang dilansir dari Metro.co.uk, Rabu (21/12), sebuah studi mengungkapkan bahwa bakteri Lactobacili terdiri dari 70% mikrobioma Miss V yang sehat.
Melihat hal tersebut, para peneliti dari Institut Wyss di Universitas Harvard Amerika Serikat menciptakan solusi guna menjawab permasalahan tersebut. Alhasil, terciptalah 'Organ Chip' yang mampu mereplikasi lingkungan mikro jaringan Miss V manusia termasuk mikrobiomanya.
Chip ini terdiri atas epitel Miss V dan sel-sel jaringan ikat yang menjadi dasarnya. Chip Miss V mereplikasi banyak fitur fisiologis dan dapat diinokulasi dengan bakteri berbeda untuk mempelajari efek terhadap kesehatan organnya.
Foto: Chip yang berhasil meniru fitur dari mikrobioma Miss V
"Chip Vagina manusia kami ini menawarkan solusi yang menarik guna mempelajari interaksi inang-mikrobioma dan mempercepat pengembangan perawatan probiotik potensial," ucap Gautam Mahajan selaku salah satu penulis studi yang dipublikasikan di Microbiome tersebut.
Lebih lanjut, para peneliti berhasil membuat chip yang mampu meniru kemampuan utama mikrobioma Miss V sehingga para bakteri berkerumun dan kemudian mengambil peranan penting dalam menjaga kesehatan organ kewanitaan.
(ai)
Tinggalkan Komentar